androidvodic.com

Kesaksian Korban Selamat Serangan Israel saat Antre Makanan: Tank dan Drone Langsung Menembaki Kami - News

News - Beberapa korban selamat dari serangan Israel di jalan al-Rashid Kota Gaza pada Kamis (29/2/2024), menceritakan kekejaman pasukan Zionis terhadap warga Palestina yang mengantre makanan dari truk bantuan.

Diketahui, dalam aksi pembantaian yang dilakukan militer Israel itu, lebih dari 100 warga Palestina tewas dan lebih dari 700 lainnya terluka.

Empat korban selamat, yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Al-Shifa di Kota Gaza, mengatakan mereka ditembaki oleh pasukan Israel saat mengantre makanan untuk keluarga mereka.

Tak hanya tentara, tank dan drone bersenjata milik militer Israel disebutkan mereka juga terlibat dalam serangan berdarah pada Kamis.

Mahmoud Ahmad mengatakan ia sudah menunggu truk bantuan sejak Rabu (28/2/2024) malam.

Saat mendengar truk bantuan tiba pada Kamis pagi, rasa lapar Ahmad memaksanya mengambil risiko pergi ke jalur pengiriman dengan harapan bisa mendapatkan tepung untuk anak-anaknya.

Tetapi, kata Ahmad, sebuah tank dan drone "quadcopter" milik Israel mulai menembaki warga Palestina yang mengantre di sekitar truk bantuan.

"Saya terluka di punggung (akibat tembakan). Saya mengalami pendarahan selama satu jam, sampai salah satu kerabat saya datang dan membawa saya ke rumah sakit," kata Ahmad kepada Reuters, Jumat (1/3/2024).

"Ketika (truk) bantuan masuk, tank dan quadcopter mulai menembaki orang-orang yang berkumpul, orang-orang yang pergi mencari makanan untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka."

"Mereka (militer Israel) mulai menembaki mereka (warga Palestina)," kisahnya.

Korban selamat lainnya, Jihad Mohammed, mengungkapkan ia menunggu truk bantuan di bundaran Nabulsi di jalan pantai Al-Rashid, jalur pengiriman utama ke Gaza utara dari selatan.

Baca juga: Israel Krisis Tentara di Gaza, Butuh 7.000 Pasukan Tambahan, Perwira IDF: Uang Saja Tidak Cukup

Mohammed menyebutkan serangan sudah terjadi bahkan saat ia bersama warga Palestina lainnya tengah menunggu.

"Kami pergi dan menunggu truk, kemudian terjadi penembakan ke arah semua orang dan saya terluka," ujarnya.

Saat ditanya apakah ia yakin pasukan Israel sengaja menembaki warga Palestina yang menunggu dan mengantre truk bantuan, Mohammed berkata, "Ya, itu benar."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat