androidvodic.com

Pentagon Perkirakan Butuh Waktu 2 Bulan untuk Bangun Pelabuhan Sementara di Gaza - News

News - Pentagon mengumumkan perkiraan waktu untuk membuat dermaga apung di Gaza seperti rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.

Diketahui, rencana pembangunan dermaga apung itu bertujuan untuk mendistribusikan bantuan.

Juru Bicara Pentagon, Patrick S Ryder, mengatakan kepada wartawan perkiraan waktu untuk membangun dermaga di Gaza paling cepat dalam waktu 2 bulan.

Meskipun begitu, ia berjanji akan menyelesaikan pembangunan secepat mungkin.

“Kami berupaya untuk menyiapkan hal ini secepat mungkin, namun kami perkirakan akan memakan waktu beberapa minggu untuk merencanakan dan melaksanakannya,” kata juru bicara Ryder kepada wartawan, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Pembangunan pelabuhan ini akan membutuhkan lebih dari 1.000 tentara AS.

Nantinya, pelabuhan ini dapat menampung lebih dari 2 juta makanan untuk warga Gaza setiap harinya.

Ryder mengatakan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan pasukan dan merencanakan semuanya secara matang.

“Sekarang kami sedang dalam proses mengidentifikasi sumber dan dalam beberapa kasus mempersiapkan pasukan untuk dikerahkan,” katanya.

Pelabuhan ini nantinya akan digunakan untuk memindahkan bantuan dari kargo ke kepal yang lebih kecil.

“Sederhananya, mereka akan membangun dermaga maritim lepas pantai sementara yang memungkinkan kapal pengangkut memindahkan kargo ke kapal yang lebih kecil untuk mengangkut dan menurunkan kargo ke jalan lintas sementara untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata Ryder.

Baca juga: AS akan Bangun Pelabuhan Darurat untuk Bantuan Kemanusiaan, Anehnya AS akan Koordinasi dengan Israel

Ketika ditanya mengapa Israel tidak membiarkan bantuan kemanusiaan melalui gerbang perbatasan dan bukannya melalui udara, Ryder menjawab sesuai pernyataan Biden.

Ia mengatakan saat ini bantuan melalui darat tidaklah cukup bagi warga Gaza.

“Kami terus berbicara dengan mitra-mitra kami di Israel dan negara-negara lain di wilayah tersebut mengenai peningkatan jumlah pilihan bantuan yang bisa masuk ke Gaza melalui jalur darat."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat