androidvodic.com

Israel Mau Bangun Dermaga di Siprus: Jaga-Jaga Jika Pelabuhan Haifa Luluh Lantak oleh Hizbullah - News

Jaga-Jaga Jika Pelabuhan Haifa Luluh Lantak oleh Hizbullah, Israel Mau Bangun Dermaga di Siprus dalam 60 Hari

News - Israel dilaporkan berupaya membangun pelabuhan di negara kepulauan Siprus di Mediterania jika pelabuhan Haifa ditutup karena perang dengan Hizbullah, Israel Hayom melaporkan pada 11 Maret.

Laporan itu mengabarkan, Kementerian Transportasi Israel telah menetapkan tujuan untuk membangun pelabuhan lain untuk Israel di Larnaca dalam waktu 60 hari.

Baca juga: Ada UEA di Balik Rencana AS Bangun Pelabuhan Dadakan di Pantai Gaza

Pendirian pelabuhan tersebut dimaksudkan bertepatan dengan rencana AS untuk mendirikan pelabuhan terapung di lepas pantai Gaza.

AS berdalih, pembangunan dadakan di lepas pantai Gaza ini untuk menyalurkan bantuan kepada jutaan warga Palestina yang terkepung dan dilanda kelaparan.

Baca juga: AS Mau Kerahkan 1.000 Tentara Bangun Pelabuhan Gaza, Awal Pengusiran Total Rakyat Palestina?

Delegasi dari Kementerian Transportasi dan Keselamatan Jalan Israel, dipimpin oleh ketua Perusahaan Pelabuhan Israel, Uzi Itzhaki, berangkat ke Siprus pada Senin (11/3/2024).

Pelabuhan tersebut diperkirakan menelan biaya ratusan juta syikal dan upaya pembangunannya segera dilakukan.

Delegasi tersebut berupaya membangun pelabuhan sebagai respons terhadap skenario keamanan yang diberikan oleh kepala kementerian, Miri Regev.

Baca juga: Operasi Steady Anchor, Tentara Israel Siapkan Rencana Darurat Perang Besar-besaran Lawan Hizbullah

Gambar yang diambil pada 12 Oktober 2022 dari puncak Gunung Carmel (Gunung Mar Elias) ini menunjukkan pemandangan kota dan pelabuhan Haifa, tanah Palestina yang diduduki Israel.
Gambar yang diambil pada 12 Oktober 2022 dari puncak Gunung Carmel (Gunung Mar Elias) ini menunjukkan pemandangan kota dan pelabuhan Haifa, tanah Palestina yang diduduki Israel. (RONALDO SCHEMIDT / AFP)

Kebutuhan Mendesak

Membangun pelabuhan di Larnaca merupakan kebutuhan mendesak bagi Israel untuk menghindari situasi masa perang di mana pasokan komersial dan militer terputus.

Secara khusus, Israel mengkhawatirkan situasi di mana pelabuhan Haifa di Israel utara ditutup karena perang skala penuh dengan Hizbullah.

Gerakan perlawanan Lebanon memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal, termasuk yang mampu menghantam Haifa dan bahkan Tel Aviv.

Baca juga: Setelah Hizbullah Lebanon, Giliran Kataib Hizbullah Irak yang Hajar Haifa: Israel Mundur 15 Tahun

Israel dan Hizbullah telah berperang sejak 8 Oktober, namun pertempuran hanya terbatas pada serangan rudal, drone, dan artileri dari kedua belah pihak di dekat wilayah perbatasan Israel-Lebanon.

Pelabuhan Ashdod ditutup setelah serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, memaksa Israel mengalihkan pengiriman ke Eilat.

Pelabuhan di Eilat kemudian menjadi sasaran pasukan Yaman pimpinan Ansarallah.

Baca juga: Rudal Houthi dari Laut Merah Jangkau Kota Eilat Israel, Yaman Dapat Tawaran Besar dari Uni Eropa

Sebuah drone tak dikenal menghantam bangunan di Kota Eilat, Israel.
Sebuah drone tak dikenal menghantam bangunan di Kota Eilat, Israel. (HO)

Bertentangan dengan pemberitaan yang beredar, tujuan utama pendirian pelabuhan Siprus bukanlah untuk mentransfer bantuan ke Gaza.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut, dilansir Israel Hayom, Israel juga bermaksud agar pelabuhan Larnaca menjadi bagian dari poros transportasi alternatif untuk menghubungkan Eropa dan India melalui Israel.

Israel berharap dapat membangun jalur tersebut dalam kerangka normalisasi hubungan dengan Arab Saudi di masa depan.

Israel akan mengoperasikan pelabuhan di Larnaca, dan masalah pemeriksaan keamanan akan ditangani oleh anak perusahaan Israel.

(oln/tc/*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat