androidvodic.com

Media Israel Sebut Kepala Intelijen PA akan Bentuk Pasukan Antek IDF, Perang Saudara Lawan Hamas? - News

Media Israel Sebut Kepala Intelijen PA akan Bentuk Angkatan Bersenjata di Gaza Selatan, Lawan Hamas?

News - Channel 14 Israel melaporkan, Kepala Badan Intelijen Umum (GIS) Otoritas Palestina (PA), Majed Faraj telah memprakarsai pembentukan angkatan bersenjata di Gaza selatan.

Laporan itu menambahkan, pasukan bentukan Faraj tersebut terdiri dari keluarga-keluarga yang tidak bersekutu dengan Hamas untuk mendistribusikan bantuan dari selatan ke utara Jalur Gaza.

Baca juga: Israel Mau Persenjatai Warga Palestina, Situs Hamas: Yang Ikut Akan Diperlakuan dengan Tangan Besi

Sebelumnya, saluran berita Israel, KAN, melaporkan Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi baru-baru ini bertemu dengan Faraj dengan persetujuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dikutip dari laporan Al-Ghad .

KAN mengindikasikan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengusulkan agar Faraj mengelola Gaza untuk sementara setelah perang berakhir.

Saluran tersebut juga menyatakan, Israel sedang mempertimbangkan untuk menggunakan Faraj untuk membangun alternatif selain Hamas sehari setelah perang.

Namun, saluran tersebut mencatat kalau Israel lebih menyukai opsi dan pilihan untuk tidak tidak bergantung pada Otoritas Palestina dalam hal kebijakan perang.

Nama Faraj secara khusus diusulkan sebagai alternatif pengganti Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Menurut laporan pers Israel, Faraj adalah tokoh keamanan paling berkuasa dan senior di PA.

Ia dianggap dekat dengan Abbas dan memiliki hubungan baik dengan pejabat senior keamanan Israel.

Dilaporkan, Faraj berkoordinasi atas nama pihak berwenang dengan Shin Bet dan CIA, serta badan intelijen Arab dan Barat.

Hamas hari Rabu, 6 Februari 2024 kemarin telah menyampaikan tanggapan balik atas tawaran gencatan senjata dengan Israel di Gaza yang diajukan dua negara mediator, Qatar dan Mesir. Kepada Qatar dan Mesir, Hamas mengajukan proposal tandingan yang menyerukan gencatan senjata 135 hari yang mencakup banyak hal.
Hamas hari Rabu, 6 Februari 2024 kemarin telah menyampaikan tanggapan balik atas tawaran gencatan senjata dengan Israel di Gaza yang diajukan dua negara mediator, Qatar dan Mesir. Kepada Qatar dan Mesir, Hamas mengajukan proposal tandingan yang menyerukan gencatan senjata 135 hari yang mencakup banyak hal. (Majdi Fathi/TPS)

Antek Israel Jadi Lawan Hamas

Sebelumnya, sebuah situs web yang terafiliasi kelompok milisi Palestina di Jalur Gaza, Hamas, pada Senin (11/3/2024), memperingatkan individu atau kelompok Palestina agar tidak bekerja sama dengan Israel.

Hamas mewanti-wanti siapapun warga ataupun kelompok Palestina yang mengikuti arahan Israel itu, akan dianggap sebagai kolaborator dan akan ditangani dengan tangan besi, kata situs keamanan Hamas Al-Majd, mengutip seorang pejabat keamanan di pasukan militan Palestina, menurut laporan Reuters.

Wacana pembentukan pasukan keamanan di Gaza Selatan yang dikomandani Otoritas Palestina jelas menimbulkan potensi perang saudara di antara Warga Palestina karena peringatan Hamas ini. 

Baca juga: Pakar Militer: Internal IDF Hancur-hancuran, Salah Perhitungan Lawan Hamas dan Rakyat Gaza

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat