androidvodic.com

Pilpres Rusia Ricuh, TPS Dibakar Massa Hingga Kotak Suara Disiram Tinta - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, MOSCOW – Pemilihan Presiden (Pilpres) Rusia di hari ketiga diwarnai dengan berbagai kerusuhan, sebuah video viral menunjukan tempat pemungutan suara (TPS) di Moskow dilahap kobaran api usia sejumlah orang dengan sengaja melempar molotov sambil melakukan vandalisme.

Tak ada korban jiwa dalam insiden ini, di mana 13 orang pelaku diamankan dan mendekam sementara di penjara karena merusak merusak TPS. Hal serupa juga terjadi di Chelyabinsk, dimana seorang pria ditangkap karena menyalakan petasan saat pemungutan suara berlangsung

Tak sampai disitu sebuah video viral lainnya diunggah The Guardian juga memperlihatkan aksi seorang perempuan di Krimea yang menuangkan pewarna ke dalam kotak suara.

Baca juga: Profil Tiga Capres Penantang Vladimir Putin di Pilpres Rusia

Aksi tersebut kemudian ditiru oleh tujuh orang lainnya yang dengan sengaja menuangkan cairan ke surat suara di wilayah Volgograd, Voronezh, Karachay-Cherkessia, dan Rostov agar surat suara rusak dan masyarakat tak dapat melakukan pencoblosan.

Adapun kerusuhan ini terjadi tepat disaat Rusia tengah menggelar pesta demokrasi untuk menentukan presiden baru masa periode 2024. Sejumlah pihak menilai kericuhan yang terjadi merupakan tanda protes ke Presiden Vladimir Putin.

Ukraina Serang TPS di Rusia

Sementara itu Komisi Pemilu Rusia melaporkan sejumlah titik tempat pemungutan suara di Kherson dan Zaporozhye mendapat serangan pesawat tak berawak dari Ukraina di tengah berlangsungnya pemilihan presiden.

Tak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun akiba Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan melakukan pembalasan sebagai respons atas rentetan serangan yang dilancarkan Ukraina di perbatasan negaranya saat pilpres berlangsung.

"Serangan-serangan musuh ini tidak akan luput dari hukuman," tegas Putin dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah Rusia.

Putin Bakal Lanjutkan Kepemimpinan

Menurut data yang dirilis Levada Center, lembaga survei pemerintah Rusia, Vladimir Putin akan memenangkan kursi kepimpinan Moskow usai memperoleh lebih dari 80 persen suara pada pemilihan presiden Rusia yang digelar mulai tanggal 15-17 Maret 2024.

“Putin tidak diragukan lagi telah menuai hasil dari lanskap politik yang secara dramatis menguntungkan dengan tingkat dukungan lebih dari 80 persen,” ujar laporan Levada Center.

Sejak Putin menjabat menjadi Presiden Rusia selama lebih dari 20 tahun, ia membuktikan bahwa pengaruh kepemimpinannya berhasil membawa Rusia melangkah maju mengalahkan sejumlah negara barat.

Alasan ini yang membuat nama dan citra Putin menjadi populer di Rusia , bahkan ketika kampanye Rusia gagal pada tahun 2023, Putin tersebut tetap mendapat dukungan luas dari rakyat Rusia.

Apabila Putin sukses meraup kemenangan telak dalam pilpres kali ini, maka kemungkinan besar Putin akan mencalonkan diri untuk dua masa jabatan presiden lagi dan berpotensi memperpanjang masa jabatannya hingga tahun 2036.

Jabatan seumur hidup ini didapatkan Putin lantaran pada 2021 silam ia menandatangani undang-undang yang memungkinkan dia mencalonkan diri untuk dua masa jabatan presiden lagi. Hal ini menjadikannya penguasa terlama di Rusia sejak diktator Soviet Joseph Stalin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat