androidvodic.com

Belanda Borong Amunisi Rp 2,56 Triliun Untuk Persenjatai Jet F-16 Ukraina - News

News -- Belanda terus mendorong penggunaan jet tempur F-16 untuk Ukraina melawan Rusia.

Setelah menyumbangkan belasan armada perang buatan Amerika Serikat, Belanda siap-siap merogoh koceknya mengisi pesawat temput tersebut dengan persenjataannya.

Lembaga pemberitaan Ukraina, menyebutkan saat ini Belanda mengalokasikan dana sebesar 150 juta euro atau Rp 2,56 triliun (kurs Rp 17.121/euro) untuk keperluan amunisi F-16.

Baca juga: Putin Menang Pilpres Rusia, Hamas Berharap Persahabatan dengan Moskow Makin Erat

“Belanda mengeluarkan lebih dari EUR 150 juta untuk pembelian amunisi untuk Ukraina. Ini menyangkut senjata udara-ke-darat untuk F-16 yang masuk ke Ukraina.

Bisa dijatuhkan oleh F-16. Amunisi ini dibeli langsung dari industri. Menteri Kajsa Ollongren mengumumkan hal ini setelah pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG) kemarin," kata Kementerian Pertahanan Belanda dikutip Kamis (21/3/2024).

Selain membelikan amunisi, negera itu juga telah mengirimkan lagi pesawat jet F-16 ke Rumania.

Di Rumania, pesawat tempur ini akan digunakan untuk melatih para pilot penerbangan Ukraina dan Rumania.

Dana tersebut akan dipakai untuk pembelian amunisi dan suku cadangnya.

Sebanyak 18 unit jet F-16 Belanda telah tersedia untuk digunakan di Rumania untuk pelatihan. Semantara 24 unit lainnya akan dikirim Belanda langsung ke Ukraina untuk operasi mengusir Rusia.

Baca juga: Tuding Propaganda Murahan Kremlin, Ukraina Minta Australia Sensor Film Dokumenter Perang Rusia

Selain bantuan tersebut, Belanda telah berkontribusi menyumbangkan 200 juta euro atau Rp 3,42 triliun untuk pengadaan drone.

“Drone ini sudah digunakan dan terbukti di medan perang,” kata Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren.

Pelatihan Pilot Dipercepat

Sementara Ukraina saat ini mempercepat pelatihan pilot-pilot jet tempur F-16 kiriman dari negara-negara sekutunya.

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat mengatakan, pihaknya ingin secepatnya mengoperasikan F-16 yang masih dianggap sepadan untuk melawan Rusia.

Pelatihan tersebut dilakukan hanya seperempat dari waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan secara normal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat