androidvodic.com

Israel Mendirikan Pos Pemeriksaan, Halangi Pria Palestina untuk Keluar dari Rafah Sebelum Diserang - News

Israel Mendirikan Pos Pemeriksaan, Halangi Pria Palestina untuk Keluar dari Rafah Sebelum Diserang

News- Israel mendirikan pos pemeriksaan untuk menghalangi pria Palestina keluar dari Rafah.

Israel sedang membangun sistem pos pemeriksaan yang rumit yang akan mencegah laki-laki “usia militer” melarikan diri dari Rafah menjelang rencana serangan darat Israel di kota perbatasan selatan Gaza, Middle East Eye (MEE) melaporkan pada tanggal 30 April.

Israel telah menculik, mempermalukan, dan menyiksa sejumlah besar pria Palestina setelah memisahkan mereka dari keluarga mereka selama serangan sebelumnya di Gaza.

Berbicara tanpa mau disebutkan namanya, seorang pejabat senior Barat yang mengetahui rencana militer Israel mengatakan kepada MEE bahwa pos pemeriksaan tersebut akan memungkinkan sejumlah perempuan dan anak-anak untuk melarikan diri dari Rafah.

Namun laki-laki sipil Palestina yang tidak bersenjata akan dipisahkan dari keluarga mereka dan dipaksa untuk tetap di Rafah selama serangan tersebut.

Pembangunan lingkaran pos pemeriksaan di sekitar Rafah oleh Israel merupakan indikasi lebih lanjut bahwa rencana penyerangan terhadap kota tersebut sedang berjalan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengancam akan menyerang Rafah selama berbulan-bulan, dan perunding Israel berusaha menggunakan ancaman tersebut sebagai alat untuk memaksa Hamas melepaskan tawanan yang ditahannya di Gaza.

Ancaman Netanyahu ditanggapi dengan peringatan dari komunitas internasional bahwa invasi apa pun ke Rafah akan menjadi “pertumpahan darah,” yang menewaskan banyak warga sipil.

Baca juga: Ben-Gvir Serukan kepada Tentara IDF Bunuh Warga Gaza yang Menyerah untuk Mengatasi Masalah Penduduk

Invasi juga akan membuat ratusan ribu warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka di Gaza utara akibat pemboman Israel dan kini tinggal di kota-kota tenda darurat di Rafah.

Ketika Israel membom dan menginvasi Gaza utara, Israel memerintahkan warga Palestina untuk melarikan diri ke selatan, dan sering kali mengebom jalan-jalan yang dianggap aman.

Israel juga menahan ribuan warga sipil, menelanjangi mereka hingga pakaian dalam, menutup mata, dan memaksa mereka berlutut di jalan.

Pasukan Israel kemudian membawa mereka ke kamp penahanan yang tidak diketahui identitasnya dengan menggunakan truk, di mana mereka diinterogasi dan sering kali disiksa.

Militer Israel merilis rekaman puluhan tahanan tersebut, dengan mata tertutup dan ditelanjangi, sehingga penghinaan tersebut dapat disiarkan secara luas di saluran berita satelit dan media sosial.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat