Tok! AS Terbitkan Paket Sanksi Baru ke Perusahaan China yang Pasok Senjata ke Rusia - News
Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti
News, WASHINGTON – Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) hari ini mengumumkan paket sanksi baru untuk perusahaan-perusahaan China yang mendukung persenjataan Rusia dalam perangnya dengan Ukraina, Kamis (2/5/2024).
Setidaknya ada sekitar 20 perusahaan China yang menjadi target sanksi AS, sebagian dari perusahaan tersebut berbasis di China daratan dan daerah otonomi khusus Hong Kong.
Melansir dari CNN International, AS menjatuhkan paket sanksi baru ke perusahaan-perusahaan China lantaran mereka kepergok membantu Rusia memperoleh komponen senjata agar pasukan Vladimir Putin bisa melancarkan serangan invasi ke Ukraina.
Tidak dijelaskan secara rinci sanksi apa yang akan diberlakukan AS ke perusahan-perusahaan China.
Namun dengan diberlakukannya sanksi ini kemungkinan besar dapat memicu konsekuensi signifikan bagi perekonomian China, selain itu sanksi juga berpotensi menghambat hubungan presiden China Xi Jinping dengan pemerintahan Vladimir Putin.
Sebelum sanksi diberlakukan, Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen sempat memperingatkan pejabat China untuk berhenti memberikan dukungan material untuk perang Rusia.
Namun peringatan tersebut tak dihiraukan China.
Hal ini kemudian mendorong Pemerintah AS memberlakukan sanksi baru kepada negara tirai bambu itu dengan dalih bantuan China ke Rusia menimbulkan ancaman signifikan terhadap keamanan internasional.
Selain terhadap perusahaan China, paket sanksi baru dari Pemerintah AS juga menyasar perusahaan di negara lain seperti Azerbaijan, Belgia, Turki, Uni Emirat Arab dan Slovakia.
Baca juga: AS Kembali Ancam China: Larang Ekspor Mesin, Mikroelektronik dan Optik ke Rusia untuk Bikin Senjata
AS menuduh, sejumlah perusahaan di negara-negara tersebut memungkinkan Rusia memperoleh teknologi dan peralatan yang sangat dibutuhkan untuk keperluan perang.
"Kekhawatiran terhadap entitas-entitas di China yang memasok peralatan perang ke Rusia menjadi fokus pada tingkat tertinggi Departemen dan pemerintahan," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.
"Alasannya sangat sederhana karena China adalah pemasok utama komponen-komponen penting untuk basis industri pertahanan Rusia, dan Rusia menggunakan mereka untuk menuntut perangnya terhadap Ukraina," tambahnya imbuhnya.
Bagaimana Hubungan Xi Jinping – Putin Terjalin
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Ada 20 perusahaan China yang menjadi target sanksi AS, sebagian dari perusahaan tersebut berbasis di China daratan dan daerah otonomi khusus Hong Kong
Konflik Rusia Vs Ukraina
BERITA REKOMENDASI
Sah! Rusia Hentikan Perdagangan Mata Uang Dolar AS dan Euro
BERITA TERKINI
berita POPULER
Sepanjang 2024, 800 Perwira dari Letkol hingga Kolonel IDF Mundur: Gaza Bikin Ngeri, Israel Rapuh
Para Jenderal Israel Serukan Jeda Perang: IDF Terengah-engah, Biarlah Hamas Tetap Berkuasa di Gaza
Media Israel: IDF Gempur Hizbullah pada Paruh Kedua Juli, Saudi Minta Warganya Tinggalkan Lebanon
Pengamat Perang: Perintah Evakuasi Khan Yunis Mungkin Aba-aba Israel Luncurkan Agresi dalam 24 Jam
Intel Inggris: 10.000 Migran Asia Tengah di Rusia Dipaksa Ikut Perang, Dapat Tugas Menggali Parit