androidvodic.com

2 Jam Usai Serangan Israel, Dewan Keamanan Iran Gelar Rapat, Beri IRGC Waktu 10 Hari untuk Membalas - News

News, JAKARTA - Apa yang terjadi di internal pengambil keputusan Iran setelah mengetahui konsulat mereka dibom Israel sebulan yang lalu?

Tulisan di bawah ini mengutip hasil wawancara The Cradel dengan Anggota Parlemen Iran Mahmoud Nabavian, legislator peraih suara terbanyak di Teheran pada Pemilu Maret lalu di negara tersebut.

Menurut laporan Cradle, apa yang disampaikan Nabavian merupakan pandangan paling rinci hingga saat ini oleh seorang pejabat Iran mengenai tanggapan negara itu, yang telah mengungkap kerentanan sistem pertahanan udara Israel.

Dalam postingan tertutup di Telegram, Nabavian menjelaskan bahwa serangan Israel, yang menyebabkan matinya para petinggi di Korps Garda Revolusi Islam Iran atau IRGC, terjadi “di wilayah kami” – mengacu pada kantor diplomatik Iran di Damaskus, yang menurut hukum internasional adalah wilayah ekstra teritorial.

“Seperti yang dikatakan Pemimpin Tertinggi Imam Ali Khamenei, musuh melakukan kesalahan.” Nabavian menyatakan bahwa serangan balasan penuh dari Iran dibenarkan dan sah berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.

Di bawah ini adalah transkrip percakapan Nabavian yang dikutip dari Cradle.

Dua jam setelah serangan terhadap konsulat di Damaskus, Dewan Keamanan Nasional Iran berkumpul dan menegaskan bahwa respons tidak dapat dihindari.

Dewan Keamanan kemudian memberikan tenggat waktu 10 hari untuk mengambil langkah-langkah diplomatik yang diperlukan dan bagi angkatan bersenjata dalam hal ini Garda Revolusi (IRGC) untuk mempersiapkan rencana mereka untuk merespons.

Secara diplomatis, langkah pertama yang dilakukan adalah mengajukan permohonan ke Dewan Keamanan, meskipun kami tahu bahwa hal ini akan sia-sia.

Namun kita perlu mengajukan pengaduan mengenai serangan terhadap tanah kami, menegaskan hak alami kami untuk membela diri, dan meminta sidang Dewan Keamanan.

Karena kami bukan anggota Dewan, kami harus berbicara dengan negara-negara anggota untuk meminta agar sidang tersebut diadakan.

Tiongkok, Rusia, dan Aljazair setuju. Rusia mengajukan permintaan tersebut, dan sidang pun diadakan, namun AS, Jerman, Inggris, dan Prancis tidak mengizinkan dikeluarkannya pernyataan yang mengecam Israel.

Para kepala misi kami di luar negeri juga aktif memberi tahu negara-negara terkait bahwa kami akan merespons entitas Zionis.

Akibat tekanan tersebut, Israel membantah telah menyerang gedung diplomatik dan bahwa yang menjadi sasaran bukanlah diplomat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat