androidvodic.com

Datangi Kiryat Shmona yang Terbakar, Netanyahu: Hamas-Hizbullah-Iran Mau Hapus Israel dari Peta - News

Datangi Kiryat Shmona, Netanyahu: Hamas-Hizbullah-Iran Mau Hapus Israel dari Peta

News - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi kota Kiryat Shmona di Israel utara pada Rabu (5/6/2024), sehari pasca-serangan besar gerakan Hizbullah Lebanon yang menghantam kota pendudukan di utara negara tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, Netanyahu menekankan kesiapan Israel untuk mengambil tindakan tegas terhadap ancaman dari Lebanon.

Baca juga: Seusai Hizbullah Bakar Kiryat Shmona di Utara, Giliran Houthi Gempur Kota Eilat di Israel Selatan

Netanyahu mengatakan kalau mereka yang dia sebut sebagai “musuh” di masa lalu mencoba menghapus Israel dari peta.

"Dan inilah yang coba dilakukan Hamas, Hizbullah, dan Iran saat ini," katanya dilansir Khaberni.

Dia menambahkan bahwa “Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota abadi Israel dan statusnya tidak akan pernah berubah,”.

Netanyahu juga menekankan, "Kami akan berupaya untuk membuatnya berkembang dan mengeluarkan banyak keputusan terkait dengan pembangunannya," merujuk pada rencana ekspansi pemukiman dan perluasan wilayah pendudukan di Tepi Barat.

Baca juga: Pasukan Radwan Siaga di Perbatasan, Wasekjen Hizbullah: Kami Siap Perang Habis-habisan Lawan Israel

Foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan kebakaran besar di Israel utara setelah Hizbullah meluncurkan pawai rudal ke wilayah itu pada Senin (3/6/2024) sebagai respon atas serangan udara Israel di Lebanon selatan.
Foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan kebakaran besar di Israel utara setelah Hizbullah meluncurkan pawai rudal ke wilayah itu pada Senin (3/6/2024) sebagai respon atas serangan udara Israel di Lebanon selatan. (X)

Klaim Akan Padamkan Perlawanan di Utara dan Selatan

Selama kunjungannya ke kamp 'Hero', Netanyahu menerima penjelasan dari Kolonel Avraham Marciano, komandan Brigade 769, dan Brigjen. Jenderal (Purn.) Alon Friedman, komandan kompleks barisan belakang.

Penjelasan tersebut mencakup situasi operasional, kejadian terkini di sektor ini, pertempuran pertahanan, dan upaya berkelanjutan untuk melindungi pemukiman dan penduduk di utara.

Netanyahu juga mendapat informasi terbaru mengenai operasi brigade dan Komando Utara terhadap infrastruktur Hizbullah dan teroris di Lebanon selatan.

Netanyahu juga mengunjungi titik observasi di kota tersebut, di mana ia bertemu dengan tim pemadam kebakaran dan pasukan siaga.

Baca juga: Netanyahu Datangi Perbatasan Lebanon Seusai Dibakar Hizbullah, IDF Siapkan 350 Ribu Personel

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengunjungi Kota Kiryat Shmona
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengunjungi Kota Kiryat Shmona, Rabu (5/6/2024) sehari setelah kota ini menerima serangan hebat dar gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah yang mengakibatkan kebakaran besar di sejumlah wilayah dan cagar di kawasan pendudukan tersebut.

Ia menerima gambaran umum tentang kebakaran yang terjadi baru-baru ini, upaya pemadaman kebakaran yang ekstensif, dan kerja sama yang erat antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Pemadam Kebakaran.

“Pada awal perang, kami mengatakan bahwa kami akan memulihkan keamanan di selatan dan utara—dan kami berhasil melakukannya,” kata Netanyahu.

“Hari ini saya berada di perbatasan di utara bersama para pejuang dan komandan heroik kita, dan saya juga di sini bersama petugas pemadam kebakaran. Kemarin, tanah di sini terbakar, dan saya senang Anda memadamkannya, tetapi tanah juga terbakar di Lebanon," katanya.

Sejauh ini, Israel dilaporkan belum mampu membendung serangan yang datang dari kepungan milisi perlawanan di kawasan.

Kota-kota mereka di perbatasan macam Kiryat Shmona di utara dan Kota Pelabuhan Eilat di Selatan nyaris intensif menerima serangan rudal dan drone dari Yaman, Suriah, Irak, Lebanon sejak IDF menginvansi Gaza.

Baca juga: Jenderal IDF Beberkan Skenario Runtuhnya Israel, Perang Atrisi dalam Kepungan Hamas-Hizbullah-Houthi

Netanyahu memperingatkan terhadap segala serangan terhadap Israel, dengan menyatakan, "Siapa pun yang berpikir bahwa dia akan menyakiti kami dan kami akan berdiam diri adalah kesalahan besar. Kami siap untuk mengambil tindakan yang sangat keras di wilayah utara. Dengan satu atau lain cara, kami akan memulihkan keamanan." ke utara."

Perdana Menteri didampingi oleh Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Braverman dan Sekretaris Jenderal Militer Roman Goffman.

(oln/khbrn/i24/*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat