androidvodic.com

Hamas Minta Jaminan Tertulis dari AS: Gencatan Senjata Permanen, Israel Tarik Pasukan dari Gaza - News

Hamas Minta Jaminan Tertulis dari AS: Gencatan Senjata Permanen, Israel Tarik Penuh Pasukan dari Gaza

News - Hamas telah meminta jaminan tertulis dari Amerika Serikat untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza guna menyelesaikan proposal gencatan senjata dan penyanderaan yang didukung AS, menurut dua sumber keamanan Mesir.

Qatar dan Mesir, yang bertindak sebagai mediator, melaporkan kalau Hamas menanggapi rencana gencatan senjata bertahap pada Selasa (11/6/2024), meskipun rinciannya tidak diungkapkan.

Baca juga: Skenario Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hizbullah Punya 1 Juta Rudal, Israel Menyerang 1 September

Rencana tersebut, yang diungkapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada akhir Mei, menguraikan pembebasan bertahap sandera Israel yang ditahan di Gaza dan penarikan pasukan Israel secara bertahap, yang berpuncak pada rekonstruksi Gaza dan pengembalian jenazah sandera di Gaza pada fase ketiga.

Menurut sumber-sumber Mesir dan sumber ketiga yang mengetahui pembicaraan tersebut kepada Reuters, Hamas khawatir bahwa proposal yang ada saat ini tidak memiliki jaminan eksplisit untuk transisi dari tahap pertama ke fase kedua.

Fase pertama mencakup gencatan senjata enam minggu dan pembebasan beberapa sandera, adapun fase kedua melibatkan gencatan senjata permanen dan penarikan mundur Israel.

Hamas menuntut jaminan adanya transisi otomatis antarfase seperti yang digariskan oleh Presiden Biden, dan Mesir dilaporkan telah melakukan kontak dengan AS mengenai permintaan ini.

Hamas dan pihak berwenang Mesir tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Pasukan Elite SAS Inggris Terjun ke Gaza Sejak Awal Perang, AS Cuci Tangan Bantu Israel di Nuseirat

Militan Hamas mengawal pembebasan sandera yang berlangsung pada November 2023.
Militan Hamas mengawal pembebasan sandera yang berlangsung pada November 2023. (Anadolu Agency)

Biden mengindikasikan bahwa jika negosiasi untuk maju ke tahap kedua diperpanjang lebih dari enam minggu, gencatan senjata akan tetap berlaku sampai negosiasi tersebut selesai.

Pada hari Selasa, Hamas menggambarkan tanggapannya terhadap proposal tersebut sebagai “positif,” dan menyatakan bahwa hal itu membuka “jalan lebar” menuju kesepakatan.

Namun, seorang pejabat Israel, yang berbicara secara anonim, mengklaim Hamas telah mengubah parameter utama proposal tersebut, yang secara efektif menolak rencana Biden untuk membebaskan sandera.

Pejabat non-Israel lainnya yang mengetahui masalah ini menyebutkan bahwa Hamas mengusulkan batas waktu baru untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, termasuk Rafah.

Baca juga: Isi Surat Yahya Sinwar ke Para Pimpinan Hamas di Luar Negeri: Biarlah Gaza Jadi Karbala Baru

(oln/i24/*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat