androidvodic.com

Skenario Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hizbullah Punya 1 Juta Rudal, Israel Menyerang 1 September - News

Skenario Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hizbullah Punya 1 Juta Rudal, Israel Menyerang 1 September

News - Jika gencatan senjata di Gaza tidak segera tercapai, konflik yang lebih luas, besar dan berbahaya di kawasan, yang melibatkan beberapa negara, termasuk Irak dan Iran, akan meletus.

Peringatan itu dilontarkan sebuah ulasan di Newsweek yang mengatakan, “Ketika upaya lain untuk melakukan gencatan senjata di Gaza tampaknya terhenti, Israel telah bersiap untuk menghadapi musuh yang lebih kuat di seberang perbatasan di Lebanon dalam konflik yang dapat membawa kehancuran yang tak terhitung bagi kedua negara dan terbukti membawa dampak buruk bagi kedua negara. Tantangan terbesar bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu."

Baca juga: Isi Surat Yahya Sinwar ke Para Pimpinan Hamas di Luar Negeri: Biarlah Gaza Jadi Karbala Baru

Israel Bisa Kalah dalam 24 Jam Pertama Perang

Pasukan Israel memiliki sejarah panjang dalam memerangi Hizbullah, yang telah lama dianggap sebagai sekutu Iran yang paling kuat dan bersenjata lengkap di Timur Tengah.

Namun para mantan pejabat Israel memperingatkan kalau perang yang terjadi saat ini, yang dipicu oleh meningkatnya bentrokan lintas batas dan retorika yang berapi-api, dapat mengarahkan wilayah tersebut ke situasi yang belum terpetakan sebelumnya.

“Sangat sulit untuk melihat bagaimana perang ini dapat dimenangkan dengan cepat, atau bahkan tidak bisa dimenangkan sama sekali,” Eran Etzion, yang menjabat sebagai wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Israel selama Perang besar Israel-Lebanon terakhir pada tahun 2006 dan kemudian menjadi kepala perencanaan kebijakan di Kementerian Luar Negeri Israel di bawah Netanyahu, mengatakan kepada Newsweek.

“Dari sudut pandang saya, saya pikir ini akan menjadi perang yang Israel akan kalah dalam 24 jam pertama,” tambahnya.

“(Lihat saja) gambaran yang akan kita lihat tentang kehancuran massal di wilayah yang sangat sensitif di Israel dalam skala yang kita lihat dan belum pernah kulihat sebelumnya," tambahnya merujuk pada dampak serangan Hizbullah ke wilayah Israel sejauh ini sejak perang Gaza per 7 Oktober meletus. 

Newsweek melaporkan bahwa Israel masih belum pulih dari serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipimpin oleh gerakan Hamas Palestina yang mengejutkan negara itu delapan bulan lalu, yang memicu perang terpanjang dan paling mematikan di Gaza.

Namun, “perhatian semakin tertuju pada meningkatnya pertempuran di utara antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Hizbullah, yang secara dramatis telah meningkatkan persenjataannya sejak perang skala penuh terakhir yang terjadi 18 tahun lalu.”

Kelompok Hizbullah Lebanon menembakkan roket ke arah wilayah pendudukan Israel. Pada Minggu (12/5/2024) untuk pertama kalinya Hizbullah mulai menggunakan rudal berat berhulu ledak 120 kilogram yang dinamai Rudal Jihad Mughniyeh, di ambil dari nama Jihad Mughniyeh, putra Emad Mughniyeh, komandan senior Hizbullah, yang gugur di tangan Israel, pada tahun 2015.
Kelompok Hizbullah Lebanon menembakkan roket ke arah wilayah pendudukan Israel. Pada Minggu (12/5/2024) untuk pertama kalinya Hizbullah mulai menggunakan rudal berat berhulu ledak 120 kilogram yang dinamai Rudal Jihad Mughniyeh, di ambil dari nama Jihad Mughniyeh, putra Emad Mughniyeh, komandan senior Hizbullah, yang gugur di tangan Israel, pada tahun 2015. (IRNA)

Sokongan Iran, Hizbullah Kini Punya Sejuta Rudal Berbagai Jenis

Di tengah perang selama sebulan, yang meletus setelah serangan mematikan lintas batas yang dilakukan oleh gerakan Lebanon tersebut, Hizbullah diperkirakan memiliki sekitar 10.000 roket dan persenjataan lainnya.

Majalah AmerikaForeign Policy” melaporkan pada Rabu, dengan mengutip seorang pejabat di Pasukan Quds Iran, bahwa Hizbullah kini memiliki lebih dari satu juta rudal dari berbagai jenis

Sejak dimulainya permusuhan yang menyertai perang Israel-Hamas di Gaza, para pejabat IDF mengatakan kepada Newsweek bahwa Hizbullah tersebut diyakini memiliki sekitar 200.000 roket, serta mortir, drone, rudal permukaan-ke-udara, anti-tank, rudal, amunisi berpemandu presisi, dan persenjataan lainnya.

“Iran membangun persenjataan rudal jarak jauh Hizbullah untuk satu tujuan strategis: berfungsi sebagai pertahanan depan untuk mencegah Israel menyerang fasilitas nuklirnya,” Shemuel Meir, mantan kepala Cabang Pengendalian Senjata di Departemen Perencanaan Strategis IDF, mengatakan kepada Newsweek .

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat