androidvodic.com

Apple Dituduh Berikan Sumbangan Pekerja kepada Tentara Israel, Karyawan & Pemegang Saham Tulis Surat - News

Apple Dituduh Berikan Sumbangan Pekerja kepada Tentara Israel, Karyawan & Pemegang Saham Tulis Surat

News- Apple dituduh memberikan sumbangan pekerja kepada tentara Israel.

Para pekerja, pemegang saham, dan mantan karyawan Apple telah menulis surat terbuka kepada Apple.

Mereka menuntut perusahaan tersebut menghentikan sumbangan kepada organisasi nirlaba yang terkait dengan perang genosida Israel di Gaza.

Dalam sebuah surat terbuka, karyawan dan pemegang saham Apple mendesak perusahaan untuk berhenti memberikan sumbangan karyawan kepada entitas yang terkait dengan tindakan militer Israel di Gaza dan pembangunan pemukiman ilegal di Tepi Barat, menurut laporan yang diterbitkan oleh The Intercept pada 11 Juni.

Menggemakan permohonan gencatan senjata sebelumnya, surat tersebut menyerukan kepada Apple untuk segera menyelidiki dan menghentikan pemberian sumbangan kepada semua organisasi yang melanjutkan pemukiman ilegal di wilayah pendudukan dan mendukung IDF.

Seperti beberapa perusahaan terkemuka lainnya, staf Apple biasanya diizinkan memberikan sumbangan kepada LSM. Namun, Apple sebagian besar berhaluan politik dengan Israel.

Menurut laporan tersebut, Apple sebelumnya telah memberikan sumbangan kepada tentara Israel dan memberikan kontribusi besar kepada kelompok-kelompok yang memfasilitasi dana untuk program perluasan permukiman di Tepi Barat yang diduduki – di antaranya, One Israel Fund, Jewish National Fund, dan HaYovel.

Hingga saat ini, Apple menolak berkomentar mengenai masalah tersebut.

Di New York, usulan tindakan legislatif yang dikenal sebagai "Not On Our Dime Act" bertujuan untuk membatasi aktivitas penggalangan dana kelompok nirlaba di negara bagian tersebut untuk pemukiman ilegal.

Inisiatif ini berupaya untuk meminta pertanggungjawaban organisasi-organisasi tersebut dengan kemungkinan menjatuhkan konsekuensi hukum atau pencabutan status nirlaba mereka.

Menurut Diala Shamas, pengacara senior di Center for Constitutional Rights, perusahaan biasanya mengandalkan status 501(c)(3), yang memungkinkan mereka memberikan “sumbangan amal” kepada LSM di bidang sains, pendidikan, agama, keselamatan publik, olahraga, dan hak asasi manusia.

Namun, Shamas mengklarifikasi bahwa terlepas dari status yayasan yang terkait dengan Israel, entitas-entitas ini terlibat dalam membantu kejahatan perang di Jalur Gaza, sehingga menjadikan Apple ilegal untuk memberikan kontribusi tersebut.

“Apple harus memastikan bahwa mereka tidak mengirimkan dana ke salah satu organisasi tersebut – terutama saat ini ketika tidak ada kekurangan bukti atau informasi mengenai aktivitas gerakan pemukiman ilegal di Tepi Barat,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat