androidvodic.com

Reaksi Menteri Pertahanan AS soal Syarat Gencatan Senjata dari Vladimir Putin untuk Akhiri Perang - News

News - Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin bereaksi atas tuntutan yang diserukan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin terkait syarat gencatan senjata.

Austin mengatakan Putin tidak dalam posisi untuk mengajukan tuntutan terhadap Ukraina.

Ia menyebut kalau Putin sebenarnya mampu mengakhiri perang yang telah dimulainya “hari ini jika ia memilih untuk melakukan hal tersebut”.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut jika Putin tidak akan menghentikan serangan militernya bahkan jika tuntutan gencatan senjata dipenuhi.

Putin menuntut agar pasukan Ukraina meninggalkan seluruh wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia.

Dengan demikian, wilayah-wilayah tersebut akan dinyatakan sebagai wilayah Rusia berdasarkan perjanjian internasional.

“Segera setelah Kyiv menyatakan siap mengambil keputusan ini, mulai menarik pasukannya dari kawasan tersebut dan secara resmi menyatakan pembatalan rencananya untuk bergabung dengan NATO, kami akan segera, pada saat itu juga, memerintahkan gencatan senjata dan memulai negosiasi,” kata Putin.

Ia juga menuntut agar negara-negara Barat mencabut semua sanksi keuangan terhadap Rusia sebagai prasyarat gencatan senjata.

Minggu ini AS memperluas sanksi terhadap sektor perbankan Rusia, perdagangan mata uang di bursa saham terbesar Rusia, serta microchip dan teknologi lainnya.

Pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan mereka menargetkan infrastruktur keuangan Rusia dan akses ke pasar ketiga ketika Rusia menyelesaikan “transisi menuju ekonomi perang penuh”.

G7, yang terdiri dari AS, Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia dan Jepang.

Baca juga: G7 Setujui Bantuan 50 Miliar Dolar untuk Ukraina, Dana Diambil dari Bunga Aset Rusia yang Dibekukan

Pekan ini G7 sepakat untuk menggunakan aset-aset Rusia yang dibekukan di wilayah barat sebagai jaminan atas paket pinjaman sebesar $50 miliar yang akan membantu menjaga perekonomian Ukraina tetap bertahan di tengah krisis yang terjadi.

Putin pada hari Jumat mengecam perjanjian tersebut sebagai upaya untuk memberikan “semacam dasar hukum” untuk “pencurian”.

“Terlepas dari semua tipu daya yang ada, pencurian ini pasti akan tetap merupakan pencurian,” katanya kepada para diplomat dalam pidatonya.

“Dan hal itu tidak akan luput dari hukuman.”

Kemungkinan besar Ukraina dan negara-negara Barat tidak akan menyetujui persyaratan Putin.

Kyiv telah menuntut agar pasukan Rusia meninggalkan wilayahnya dan mengembalikan kendali atas perbatasannya pada tahun 1991, termasuk semenanjung Krimea yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014.

Para pejabat Ukraina dengan cepat menolak pernyataan Putin dan menyebutnya sebagai “kepalsuan total”.

(News, Andari Wulan Nugrahani)

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat