androidvodic.com

KTT Perdamaian Swiss: Peserta Terpecah Belah Soal Rusia, Anggota BRICS Tolak Tanda Tangan - News

News -- KTT Perdamaian yang digelar di Swiss telah ditutup pada 16 Juni 2024. Akan tetapi gelaran tersebut dianggap tidak menghasilkan keputusan yang berarti.

Sebanyak 15 negara tidak mau menandatangani kesepakatan dalam KTT yang digelar pada 15-16 Juni tersebut.

Bahkan Surat kabar asal Prancis, Le Monde menyebut bahwa pertemuan puncak tersebut gagal mencapai kemajuan dalam penyelesaian damai perang di Ukraina.

Baca juga: Zelensky: Undangan di KTT Perdamaian Swiss Telah Disebar, Putin Hanya Dianggap Sebagai Pengganggu

Media tersebut menyebutkan bahwa KTT tak bisa mempersatukan sebanyak 80 negara yang hadir, bahkan dua diantaranya yaitu Irak dan Yordania memutuskan mundur dari acara tersebut.

“Konferensi tersebut diakhiri dengan deklarasi akhir yang malu-malu, yang mengingatkan prinsip-prinsip dasar hukum internasional, yang telah diinjak-injak oleh Rusia. Semua ide ini sudah ada sejak lama, namun tidak berarti terobosan dalam pemikiran atau “langkah awal”, menggunakan ungkapan yang berulang kali terdengar di sela-sela KTT,” tulis surat kabar tersebut.

Dalam deklarasi akhir tidak ditandatangani oleh negara BRICS mana pun (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan).

Swiss Info, mengumumkan “kurangnya konsensus” pada pertemuan puncak tersebut, meskipun mereka yakin bahwa “dunia nyata kini semakin dekat dengan Ukraina.”

Para jurnalis menulis bahwa pada pertemuan puncak tersebut terjadi “tarik tarik diplomatis” antara kecaman langsung terhadap invasi Rusia dan bahasa yang akan mendapat dukungan seluas-luasnya.

Publikasi tersebut juga mencatat bahwa deklarasi akhir tidak menyebutkan konferensi berikutnya, meskipun beberapa negara, menurut Zelensky, “telah menyatakan kesiapan mereka untuk mengadakan pertemuan puncak semacam itu.”

Kantor berita China Xinhua merilis berita singkat tentang berakhirnya KTT tersebut, yang dikhususkan untuk posisi negara-negara Selatan yang menolak menandatangani pernyataan akhir.

Baca juga: Media Ukraina: Zelensky Sebut Prabowo Presiden, Diundang Untuk Hadiri dalam KTT Perdamaian Global

Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa “sebagian besar keputusan yang dibuat pada acara tersebut tidak dapat dilaksanakan tanpa partisipasi Rusia.”

Media asal Amerika Serikat, The New York Times mencatat bahwa negara-negara yang berpartisipasi dalam KTT tersebut “terpecah belah dalam cara berinteraksi dengan Rusia.”

Surat kabar tersebut mencatat bahwa meskipun deklarasi tersebut menyerukan “dialog antara semua pihak” untuk mengakhiri perang, “Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia tetap dengan tegas menentang negosiasi apa pun yang mungkin mengharuskan negaranya menyerahkan wilayah.”

Publikasi tersebut mengutip pendapat dari negara terbesar yang belum menandatangani pernyataan tersebut, yaitu India: “Hanya pilihan-pilihan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak yang dapat menghasilkan perdamaian abadi.” Pada saat yang sama, “sekutu Barat Ukraina tidak banyak bicara mengenai kemungkinan perundingan perdamaian dengan Rusia.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat