androidvodic.com

Profesor Israel Sebut Negaranya Lakukan Genosida di Gaza, Sudah Teliti Lebih dari 1000 Artikel - News

News - Setelah melakukan penelitian berbulan-bulan, seorang profesor di Israel berkesimpulan bahwa negaranya melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Dilansir The National, Lee Mordechai, seorang profesor sejarah di The Hebrew University of Jerusalem, telah menghabiskan delapan bulan terakhir untuk meneliti dan menganalisis kampanye militer Israel di Gaza.

Ia telah meninjau video dan sumber materi yang disediakan oleh pihak Palestina dan militer Israel.

“Sejumlah bukti besar yang saya lihat, sebagian besar dirujuk kemudian dalam dokumen ini, sudah cukup bagi saya untuk percaya bahwa Israel saat ini melakukan genosida terhadap penduduk Palestina di Gaza,” kata Mordechai di bagian pengantar laporannya.

Sejarawan tersebut, yang sedang menjalani cuti panjang di Universitas Princeton AS, menuduh Israel berupaya menyebabkan kematian penduduk sipil di Gaza.

Berdasarkan penelitiannya yang ekstensif, kata Mordechai, telah membuatnya percaya bahwa salah satu tujuan yang sangat mungkin dari Israel adalah membersihkan secara etnis Jalur Gaza.

Selain laporan akademisnya, Mordechai juga menulis ringkasan temuannya di X.

Postingannya itu viral dengan lebih dari 4 juta views dan 12 ribu retweets.

Postingan Lee Mordechai di X
Postingan Lee Mordechai di X (Screenshot X)

Israel memulai operasi militernya di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Kini lebih dari 37.300 orang telah meninggal di daerah kantong tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Postingan dan laporan media sosial dari sejumlah jurnalis Palestina menunjukkan seperti apa dampak perang di Gaza.

Baca juga: Ribuan Warga Spanyol Kembali Lakukan Aksi Protes Genosida di Gaza, Berbaring Massal di Depan Museum

Hal ini berdampak besar pada Mordechai, yang saat ini sedang tidak tinggal di Israel.

“Sebelumnya saya anti-perang, tetapi melihat postinga itu pada dasarnya membuat saya tersentuh,” katanya kepada The National.

Mordechai mengatakan, dia melihat kekosongan dalam cara media Israel dan rekan-rekan akademisnya meliput perang tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat