Eks-Bos Mossad Serukan Rakyat Israel Turun ke Jalan Gulingkan Netanyahu, Seruan Pemilu Dini Menggema - News
Eks-Kepala Mossad Serukan Rakyat Israel Turun ke Jalan Gulingkan Netanyahu, Seruan Pemilu Dini Menggema
News - Mantan kepala Mossad, Tamir Pardo, mengatakan kalau Perdana Menteri Benjamin Netanyahu hanya membawa Israel menuju bencana dalam konteks peperangan yang berkepanjangan di Jalur Gaza.
Secara terbuka, Pardo yang pernah menjadi orang nomor satu di badan intelijen Israel itu mengungkapkan kalau kemenangan mutlak yang digembar-gemborkan Netanyahu sebagai target perang di Gaza berarti juga tewasnya lebih banyak tentara Israel di pertempuran.
Baca juga: Iran Turun Tangan, Israel Tebar Intrik di Internal Hizbullah, Mossad Lacak Nasrallah Real Time
"Netanyahu tidak memiliki strategi atau visi masa depan, dan yang ia pedulikan hanyalah tetap berkuasa," kata Pardo dalam pernyataan yang dilaporkan oleh media Ibrani dan dikutip Khaberni, Sabtu (22/6/2024)
Pardo bahkan menyerukan 'people power', meminta rakyat Israel berdemonstrasi dan turun ke jalan demi menggulingkan Netanyahu.
"Rakyat harus turun ke jalan dan berkata kepada Netanyahu dan pemerintahannya, “Menjauh dari kami”," katanya.
Baca juga: Putus Asa, Komandan Pasukan Elite Brigade Nahal Israel: Terowongan di Rafah Tak Ada Habisnya
Seruan Pemilu Dini Menggema di Israel
Terkait goyahnya pemerintahan Israel saat ini, surat kabar Maariv melaporkan kalau seruan untuk mengadakan pemilihan umum dini di Israel mulai menggema.
Analis urusan politik di surat kabar Israel itu, Anna Brasky, menyebut hal ini tercermin berdasarkan indikator-indikator yang berkembang di pemerintahan koalisi Netanyahu saat ini.
Selain terkait soal langkah taktis di Perang Gaza dan upaya pemulangan sandera, pemerintahan koalisi Netanyahu saat ini juga terbelah gegara kontroversi rancangan Undang-Undang Haredi, wacana wajib Militer bagi kaum Yahudi ultra-Ortodoks di Israel.
Karena krisisi itu, ratusan umat Yahudi ultra-Ortodoks memblokir jalan utama di Tel Aviv, Israel pada Kamis (20/6/2024) sore.
Mereka memprotes rancangan undang-undang wajib militer bagi komunitas Haredi.
Dikutip dari The Times of Israel, Haredi adalah sebutan untuk umat Yahudi ultra-Ortodoks.
Selama ini, pemerintah Israel memberikan sejumlah keistimewaan kepada komunitas tersebut.
Misalnya mendapat kedudukan strategis hingga terbebas dari wajib militer.
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
kemenangan mutlak yang digembar-gemborkan Netanyahu sebagai target perang di Gaza berarti juga tewasnya lebih banyak tentara Israel di pertempuran.
Seruan Pemilu Dini Menggema di Israel
Konflik Palestina Vs Israel
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak