androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Willem Jonata

News, JAKARTA - Perdana Menteri China Li Qiang melakukan kunjungan resmi ke Malaysia, Australia, dan Selandia Baru, dalam sepekan terakhir.

Ia datang memenuhi undangan dari pemimpin tiga negara tersebut sekaligus menegaskan komitmen China menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara dan Oceania.

"China berupaya menjaga perdamaian regional, secara aktif terlibat dalam dialog dengan negara lain, mengupayakan pembangunan, menghindari hambatan, dan membuka prospek baru," kata Li Qiang dikutip dari situs Kedutaan Besar China.

China juga siap meningkatkan koordinasi multilateral dengan Malaysia untuk bersama-sama meneruskan Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai dan nilai-nilai perdamaian, kerja sama, inklusivitas dan integrasi Asia, menjunjung sentralitas ASEAN dalam kerja sama regional, memajukan penerapan Ekonomi Komprehensif Regional yang berkualitas tinggi.

Partnership (RCEP), dan menyelesaikan negosiasi sesegera mungkin untuk Versi 3.0 Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA), sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih positif terhadap perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan pembangunan di kawasan dan dunia yang lebih luas.

Perdana Menteri Malaysia Anwar mengatakan Malaysia menghargai persahabatannya dengan Tiongkok, dan berkomitmen teguh untuk mengkonsolidasikan kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara.

Anwar mencatat bahwa hubungan antara Malaysia dan Tiongkok kini berada pada titik awal yang baru.

Malaysia siap mengambil kesempatan merayakan 50 tahun hubungan diplomatik untuk lebih memperkuat, dalam semangat saling menghormati, pertukaran di semua tingkatan, memperdalam kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pertanian, ekonomi digital, pendidikan, pengentasan kemiskinan dan bidang lainnya, dan secara aktif memajukan proyek-proyek besar, meningkatkan pertukaran budaya, memperkuat pembelajaran peradaban bersama, dan mendorong dialog dan kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN.

Anwar dan Li Qiang sepakat Tiongkok dan negara-negara ASEAN terkait harus menangani masalah Laut Cina Selatan.

Tentu saja termasuk menangani konflik dan perbedaan secara mandiri, dengan cara yang tepat, mendorong dialog dan kerja sama, serta tetap berkomitmen menyelesaikan masalah melalui upaya bilateral.

Duduk bersama

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese diberitakan ABC, beberapa hari silam duduk bersama Perdana Menteri Li Qiang di Canberra.

Ini menjadi salah satu rangkaian pembicaraan resmi paling penting sejak Albanese menjadi perdana menteri.

Perdana Menteri Li adalah pemimpin Tiongkok paling senior yang mengunjungi Australia dalam tujuh tahun terakhir, dan kedua negara masih bergulat dengan berbagai ketegangan, ketidaksepakatan, dan saling ketergantungan yang kompleks.