androidvodic.com

Bikin Penjara Penuh, Israel HentikanPenangkapan Aktivis Palestina di Tepi Barat - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, TEL AVIV – Pasukan pertahanan Israel (IDF) membatalkan sekitar 20 rencana operasi penangkapan warga Palestina di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Menurut sumber-sumber resmi yang himpun kantor berita Anadolu pembatalan operasi ini dilakukan tentara IDF lantaran penjara-penjara di Israel sudah penuh sesak dihuni para tawanan perang.

“Kami membatalkan operasi lebih lanjut dari penangkapan dan tindakan balasan di Tepi Barat yang diduduki,” kata Pejabat keamanan Israel.

"Ini karena kondisi yang memburuk di fasilitas-fasilitas penahanan, sehingga dinas keamanan terpaksa membatalkan penangkapan yang berisiko membahayakan keamanan tahanan," imbuhnya.

Dinas Penjara dan Kementerian Keamanan Nasional Israel mengatakan bahwa kapasitas penahanan yang ditetapkan untuk tahanan Palestina di penjara-penjara Israel hanya muat untuk 14.500 orang, namun jumlah tahanan yang sebenarnya melebihi 21.000 orang.

Tak dijelaskan sampai kapan operasi penangkapan akan ditunda, akan tetapi Otoritas keamanan mendesak pemerintah setempat untuk segera melepaskan tahanan administratif yakni tahanan yang ditahan tanpa dakwaan.

Lantaran dengan cara ini tahanan yang dianggap memiliki risiko keamanan yang lebih tinggi bisa segera ditahan, di tengah kondisi penjara yang penuh sesak.

Israel mengklaim sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober lalu para anggota militernya telah menahan sekitar 4.150 warga Palestina dari seluruh Tepi Barat.

Baca juga: IDF Serahkan Kekuasaan ke Sipil Ekstremis di Bawah Smotrich, Tepi Barat di Tepi Aneksasi Israel 

Namun, Masyarakat Tahanan Palestina mengumumkan bahwa jumlah tahanan dari Tepi Barat yang diduduki sejak awal perang telah mencapai 9.345 orang, atau lebih dari dua kali lipat dari jumlah tersebut.

Termasuk 310 wanita dan sedikitnya 640 anak-anak di antara mereka yang ditahan.

Baca juga: Lebanon di Ambang Perang Besar Melawan Israel, Kuwait Kirim Pesawat untuk Evakuasi Warganya

"Penjajah telah melakukan kejahatan yang mengerikan" terhadap para tahanan yang menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas, kata Klub Tahanan Palestina awal bulan ini.

Tahanan Palestina Disiksa

Menurut laporan Kementerian Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan di Gaza, lebih dari 50 tahanan Palestina tewas di penjara-penjara Israel sejak 7 Oktober 2023.

Pemukim Yahudi Israel dibantu militer IDF menyerang warga Palestina di Kota Huwwara, Tepi Barat, pada 12 Oktober 2022. IDF diam-diam menyerahkan kewenangan kendali Tepi Barat ke lembaga administrasi sipil di bawah tokoh ekstemis sayap kanan ultranasionalis Bezalel Smootrich yang dinilai sebagai langkah nyata aneksasi Tepi Barat menjadi pendudukan Israel sepenuhnya.
Pemukim Yahudi Israel dibantu militer IDF menyerang warga Palestina di Kota Huwwara, Tepi Barat, pada 12 Oktober 2022. IDF diam-diam menyerahkan kewenangan kendali Tepi Barat ke lembaga administrasi sipil di bawah tokoh ekstemis sayap kanan ultranasionalis Bezalel Smootrich yang dinilai sebagai langkah nyata aneksasi Tepi Barat menjadi pendudukan Israel sepenuhnya. (AFP/Khaberni)

“Sebanyak 54 orang dari seluruh wilayah Palestina telah tewas di penjara-penjara pendudukan (Israel) karena penyiksaan, kondisi yang tidak manusiawi dalam penahanan, dan serangan sistematis terhadap tahanan sejak dimulainya perang genosida,” kata kementerian itu.

Badr Dahlan, warga Palestina yang baru saja dibebaskan militer Israel menceritakan kondisi di dalam penjara para tawanan mengalami tindakan penyiksaan serta pemukulan selama ditahan, sebelum akhirnya mereka dibebaskan.

Baca juga: Ribuan Pejuang Timur Tengah yang Dibekingi Iran Siap Gabung Hizbullah Jika Israel Serang Lebanon

Imbas pelanggaran dan penyiksaan tersebut, Dahlan dibebaskan dengan kondisi psikologis yang sangat buruk, matanya yang melotot dan tidak fokus, serta ucapannya tidak teratur, sering tersendat.

Sebanyak 36 tahanan Palestina yang dilepas pasukan Israel juga mengalami kondisi psikologis buruk hingga tubuh kurus kurang gizi akibat penyiksaan selama berada di penjara Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat