androidvodic.com

Israel Ternyata Jalankan Kampanye Propaganda Rahasia Besar-Besaran yang Targetkan Warga AS - News

NewsIsrael dilaporkan menjalankan kampanye rahasia besar-besaran yang menargetkan warga Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari The Cradle, media sayap kiri Inggris bernama The Guardian mengungkap sejumlah cara kampanye yang dilakukan Israel.

Salah satunya ialah lewat undang-undang yang membatasi kebebasan berbicara warga AS ketika mengkritik Israel dan perang di Jalur Gaza.

The Guardian menyebut ada 80 program kampanye yang sudah dijalankan sebagai bagian dari propaganda massal yang dikenal sebagai “Voices of Israel”.

Program tersebut didanai dan dijalankan oleh Kementerian Urusan Diaspora Israel, dan dipimpin oleh anggota dewan Israel bernama Amichai Chikli.

Disebutkan bahwa program itu dirancang untuk menjalankan tindakan yang disebut oleh Israel sebagai “aktivitas kesadaran massal”. Program itu menargetkan warga AS dan Eropa.

Adapun Voices of Israel adalah bagian dari “penjelmaan terbaru” dari operasi rahasia oleh kementerian Israel untuk menyensor mahasiswa, organsisasi HAM, dan pengkritik Israel.

Sebelumnya, Voices of Israel dikenal sebagai “Concert” dan “Kela Shlomo”.

Kampanye itu mempelopori upaya untuk mendukung undang-undang “anti-BDS” yang akan menghukum warga AS yang terlbat dalam aksi boikot dan aksi unjuk rasa tanpa kekerasan terhadap Israel.

Voices of Israel dijalankan melalui organisasi nonprofit dan entitas lain yang kerap kali tidak mengungkap sosok pemberi dananya.

Institut Kajian Antisemitisme dan Kebijakan Global (ISGAP) menjadi salah satu organisasi yang menerima dana melalui program Israel itu.

Baca juga: Bakal Capres AS Jill Stein Unggah Iklan Propaganda Genosida Israel yang Paling Mencolok Mata

ISGAP menyinggung kesuksesannya saat rapat dengar pendapat di DPR AS.

Dalam rapat itu Presiden Universitas Harvard Claudia Gay dicecar dengan banyak pertanyaan karena mengizinkan digelarnya unjuk rasa pro-Palestina di kampus.

Seorang anggota dewan bernama Elis Stefanik mengkritik Gay saat rapat itu. Dia menyebut Gay “membesarkan” antisemitisme di Harvard. Kritik itu banyak dilihat di media sosial.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat