androidvodic.com

PM Australia Sambut Baik Kabar Pemulangan Julian Assange: Kasusnya Sudah Berlarut-larut Terlalu Lama - News

News - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Selasa (25/6/2024) mengapresiasi kabar, pendiri WikiLeaks, Julian Assange, diperkirakan akan  segera "dipulangkan" ke negeri asalnya.

Kepulangan Julian Assange ke tanah kelahirannya ini terjadi setelah sosok pendiri WikiLeaks tersebut mengakui bersalah atas kejahatan serius menyebarkan dokumen rahasia AS melalui situsnya.

Melalui kesepakatan pengakuan bersalah tersebut, Assange pun bisa melalui sisa masa hukumannya dengan kembali ke tanah kelahirannya.

Pengakuan bersalah dari Julian Assange ini merupakan bagian dari kesepakatan antara Departemen Kehakiman AS dengan Assange yang memungkinkannya  untuk menghindari masa penjara di Amerika Serikat.

Dalam persyaratan kesepakatan baru ini, jaksa Departemen Kehakiman akan menuntut hukuman 62 bulan penjara kepada Assange.

Durasi hukuman tersebut setara dengan waktu yang telah dihabiskan Assange di penjara keamanan tinggi di London saat dia menolak ekstradisi ke AS.

Kesepakatan tersebut juga memungkinkan Assange untuk segera kembali ke Australia, negara kelahirannya.

Albanese sendiri mengindikasikan bahwa pihaknya akan membuat pernyataan resmi mengenai kasus Assange setelah semua proses hukum selesai.

Dikutip Tribunnews dari ABC News, Jurubicara pemerintah Australia membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan Alabanese tidak akan memberikan komentar lebih lanjut sampai proses hukum Assange tersebut benar-benar rampung.

"yang jelas ia (Albanese) menilai bahwa kasus Julian Assange telah berlarut-larut terlalu lama dan tidak ada hikmah yang dapat diambil dengan terus memenjarakannya," ucapnya menyampaikan pesan dari Anthony Albanese.

Baca juga: Julian Assange Tiba di AS untuk Pengakuan Bersalah, segera Diekstradisi ke Australia usai Disidang

Adapun pengakuan bersalah ini masih harus disetujui oleh seorang hakim federal, namun pada pagi hari Senin (24/6/2024), Assange sudah dibebaskan dari penjara di Inggris, menurut WikiLeaks.

WikiLeaks mengabarkan bahwa Assange telah dibebaskan pada hari Senin dari penjara keamanan maksimum Belmarsh setelah mendapatkan jaminan dari Pengadilan Tinggi di London sebelum naik pesawat di Bandara Stansted pukul 17.00 waktu setempat.

"Julian Assange bebas. Dia meninggalkan penjara keamanan maksimum Belmarsh pada pagi hari tanggal 24 Juni, setelah menghabiskan 1901 hari di sana. Dia diberikan jaminan oleh Pengadilan Tinggi di London dan dibebaskan di bandara Stansted pada sore hari, di mana dia naik pesawat dan meninggalkan Inggris," demikian pernyataan WikiLeaks pada hari Selasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat