androidvodic.com

5 Negara Terbitkan Travel Warning ke Lebanon, Takut Warganya Jadi Korban Perang Israel-Hizbullah - News

TRIBUNNEWS - Setidaknya ada lima negara yang menerbitkan travel warning bagi negaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon saat ini.

Aturan itu dibuat di tengah meningkatnya perang antara Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah.

Sejak awal Juni 2024, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Beirut mengimbau warga Amerika di Lebanon untuk menghindari perjalanan ke daerah sepanjang perbatasan di Israel dan Suriah.

Lalu, Inggris pada Rabu (26/6/2024), memerintahkan secara tegas kepada warganya untuk tidak pergi ke Lebanon.

"Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) menyarankan agar semua perjalanan ke Lebanon tidak dilakukan karena risiko terkait konflik Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina," kata FCDO dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Duta Besar Rusia untuk Lebanon, Alexander Rudakov, mendesak Moskow untuk menunggu sampai situasi di Lebanon tenang.

Rudakov juga menekankan, "saat ini tidak ada alasan untuk panik," sambil menambahkan misi diplomatik terus dijalankan.

Pihaknya, lanjut Rudakov, juga mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk kepentingan staf Dubes dan warganya di Lebanon.

Sementara, Kementerian Luar Negeri Irlandia juga memerintahkan agar semua perjalanan ke wilayah tertentu di Lebanon, tidak dilakukan.

Irlandia juga mendesak warganya yang ada di Lebanon untuk ekstra waspada.

Yordania pada Jumat (28/6/2024), menyarankan secara tegas pada warganya supaya tidak melakukan perjalanan ke Lebanon.

Baca juga: 5 Situs di Israel Diserang Drone dan Roket Hizbullah, Termasuk Markas Besar Batalyon Sahel

Selain lima negara di atas, tujuh negara lainnya mendesak warganya yang di Lebanon, untuk segera pergi keluar negara tersebut.

Kedutaan Besar Saudi di Beirut, Sabtu (29/6/2024), mendesak warganya yang saat ini ada di Lebanon "untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon."

Mereka menekankan pentingnya bagi warga "untuk tetap berhubungan dengan Kedutaan jika terjadi keadaan darurat."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat