androidvodic.com

Netanyahu Klaim Hampir Lenyapkan Hamas dari Gaza, Bakal Libatkan Otoritas Palestina Pascaperang? - News

News - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu membuat klaim bahwa pasukannya sudah hampir berhasil melenyapkan Hamas dari Gaza.

Klaim Netanyahu ini muncul setelah dirinya mengunjungi Divisi Gaza yang berperang melawan Hamas.

"Saya kembali kemarin dari kunjungan ke Divisi Gaza. Saya melihat pencapaian yang sangat besar dalam pertempuran yang terjadi di Rafah."

"Kami sedang maju ke akhir tahap pemusnahan tentara teroris Hamas; kami akan terus menyerang sisa-sisanya," kata Netanyahu, dikutip dari CNN.

Di tengah-tengah pembicaraannya kepada sekelompok pejabat militer Israel dan internasional yang belajar di Sekolah Tinggi Keamanan Nasional, Netanyahu kembali bersumpah akan mencapai tujuannya dalam perang melawan Hamas.

Seperti diketahui, tujuan Netanyahu yang utama adalah memulangkan sandera dari Gaza, melenyapkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, memastikan bahwa Gaza tidak akan menjadi ancaman terhadap Israel dan juga memulangkan penduduk Israel yang mengungsi dengan aman ke rumah mereka di selatan dan utara.

Sebelum melancarkan operasi militer di Rafah pada bulan Mei, para pemimpin Israel telah menegaskan bahwa kota Gaza selatan adalah benteng terakhir Hamas.

Netanyahu mengatakan bulan lalu bahwa "fase perang intens dengan Hamas (di Gaza) akan segera berakhir," dan bahwa fokus militer kemudian dapat beralih ke perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

"Ini bukan berarti perang akan berakhir, tetapi perang dalam tahap saat ini akan berakhir di Rafah. Ini benar. Kami akan terus memangkas rumput nanti," kata Netanyahu.

Bakal Libatkan Otoritas Palestina?

Meskipun Netanyahu masih menentang kekuasaan Otoritas Palestina (PA) atas wilayah Gaza, namun dirinya tidak memungkiri bila pegawai PA tingkat rendah dapat mengelola Jalur Gaza pascaperang.

Baca juga: Israel Dilaporkan Bakal Gempur Lebanon Akhir Juli, tapi Bisa Batal jika Hizbullah Hentikan Serangan

Kantor Netanyahu dalam beberapa minggu terakhir secara pribadi telah menarik kembali penentangannya terhadap keterlibatan individu-individu yang terkait dengan PA dalam mengelola Gaza setelah perang melawan Hamas.

Perkembangan ini terjadi setelah kantor Netanyahu selama berbulan-bulan mengarahkan lembaga keamanan untuk tidak memasukkan PA dalam rencana apa pun untuk pengelolaan Gaza pascaperang.

Secara terbuka, Netanyahu terus menolak gagasan kekuasaan PA atas Jalur Gaza, dengan mengatakan kepada Channel 14 minggu lalu bahwa ia tidak akan mengizinkan negara Palestina didirikan di wilayah pesisir tersebut.

Sebaliknya, Netanyahu mengatakan kepada jaringan sayap kanan bahwa ia ingin mendirikan “pemerintahan sipil — jika memungkinkan dengan warga Palestina setempat dan mudah-mudahan dengan dukungan dari negara-negara di kawasan tersebut”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat