androidvodic.com

Putin Lebih Memilih Joe Biden yang Menangkan Pilpres AS, Apa Alasannya? - News

News -- Pemimpin Rusia Vladimir Putim ternyata lebih memilih presiden petahana Joe Biden yang memenangkan pemilihan Presiden atau pilpres Amerika Serikat ketimbang Donald Trump.

Putin mengatakan tidak ingin mencampuri urusan internal AS tersebut, namun ia memberikan alasan kenapa lebih memilih Biden.

“Biden. Dia adalah orang yang lebih berpengalaman dan mudah ditebak, dia adalah politisi lama. Tapi kami akan bekerja sama dengan pemimpin mana pun yang mendapat kepercayaan dari rakyat Amerika,” kata Putin dikutip dari Russia Today, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Pejabat Baru Pemerintah AS Mengundurkan Diri karena Joe Biden Mendanai Genosida di Gaza

Pemimpin Rusia itu bereaksi terhadap berita bahwa Biden mengalami penurunan kognitif dan mengarah ke pikun. Menurutnya, tiga tahun lalu saat bertemu di Swiss, Biden tidak mengalami hal tersebut.

“Jadi bagaimana jika kepalanya terbentur saat keluar dari helikopter? Siapa di antara kita yang kepalanya belum terbentur helikopter, biarkan dia yang melempar batu terlebih dahulu,” kata Putin. “Saya bukan seorang dokter.”

Mengenai debat capres AS yang digelar pekan lalu tersebut, Putin menanggapi dengan santai. Menurutnya, ia lebih mementingkan urusan Rusia daripada mengikuti liku-liku capres AS.

“Saya punya banyak hal yang harus dilakukan, jadi saya tidak terlalu mengikuti apa yang terjadi di sana, terutama melalui komentar di media. Mereka selalu punya preferensi tertentu: ada yang mendukung, ada yang menentang,” kata Putin.

Putin menegaskan bahwa satu-satunya hal yang penting bagi Moskow adalah kebijakan Washington, yang ia gambarkan sebagai kebijakan yang “berbahaya dan salah.”

AS menjadi negara yang paling mendukung Ukraina bersama dengan anggota NATO dengan mengirimi senjata puluhan miliar dolar untuk melawan Rusia.

Baca juga: Joe Biden Tetap Maju Pilpres AS usai Kecewakan Partai Demokrat saat Debat Capres

Putin juga mengomentari pernyataan Trump baru-baru ini mengenai beberapa anggota NATO yang tidak menyumbangkan PDB mereka untuk militer sebanyak yang diwajibkan oleh blok tersebut.

Pendekatan Trump terhadap NATO “memiliki logika tertentu,” kata Putin, begitu pula dengan posisi negara-negara Eropa yang terbiasa hidup di bawah “payung nuklir” AS tanpa ada pertanyaan.

NATO “adalah instrumen kebijakan luar negeri AS,” dan jika AS memutuskan tidak lagi berguna, itu adalah hak prerogatif Washington, kata Putin. “Biarkan mereka menyelesaikannya sendiri.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat