androidvodic.com

Terpapar Tanpa Gejala, Rusia Laporkan Kasus Manusia Pertama Terinfeksi Flu Burung H5N8 - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, MOSKWA - Rusia telah mendaftarkan kasus pertama dari jenis virus flu burung bernama A (H5N8) yang ditularkan dari unggas ke manusia.

Kepala Pengawas Kesehatan Konsumen Rospotrebnadzor, Anna Popova mengatakan pada Sabtu lalu bahwa pihaknya telah melaporkan temuan tersebut kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dikutip dari laman Global News,Senin (22/2/2021), wabah strain H5N8 telah dilaporkan terjadi di Rusia, Eropa, China, Timur Tengah dan Afrika Utara dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Temukan Kasus Pertama Flu burung pada Manusia, Rusia Lapor Ke WHO

Baca juga: Flu Burung Terdeteksi di Rusia, Ada Temuan Infeksi Varian H5N8 untuk Pertama Kalinya

Namun sejauh ini temuan ini hanya terjadi pada unggas saja, bukan manusia.

Strain lain virus ini pun telah dikenal sebagai H5N1, H7N9 dan H9N2.

"Rusia melaporkan kasus infeksi pertama pada manusia ini ke WHO beberapa hari yang lalu, tepat saat kami benar-benar yakin dengan hasil yang kami temukan," kata Popova, dalam tayangan televisi pemerintah 'Rossiya 24'.

Namun belum ada tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya penularan antar manusia.

Sebelumnya, tujuh pekerja di sebuah pabrik unggas di selatan Rusia telah terinfeksi jenis H5N8 di pabrik itu pada Desember 2021.

"Mereka yang terinfeksi saat ini merasa baik-baik saja, situasi ini pun tidak berkembang lebih jauh," kata Popova.

Dalam sebuah email, WHO Eropa mengatakan bahwa mereka telah memperoleh informasi dari otoritas Rusia tentang kasus infeksi pada manusia dengan H5N8 ini.

"Informasi awal menunjukkan bahwa kasus yang dilaporkan merupakan pekerja yang terpapar kawanan burung. Mereka tidak menunjukkan gejala dan tidak ada penularan dari manusia ke manusia. Kami sedang berdiskusi dengan otoritas nasional untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan memprediksi dampak strain ini terhadap kesehatan masyarakat," kata Juru Bicara WHO Eropa.

Perlu diketahui, sebagian besar kasus infeksi flu burung pada manusia telah dikaitkan dengan kontak langsung antara manusia dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi.

Meskipun makanan yang berasal dari unggas dan dimasak dengan benar tetap dianggap aman.

Wabah flu burung kerap membuat pabrik unggas memusnahkan unggasnya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus dan menghindari pemberlakuan pembatasan perdagangan dari negara pengimpor.

Sebagian besar kasus ini disebarkan oleh burung liar yang bermigrasi, sehingga negara produsen cenderung menyimpan unggasnya di dalam ruangan atau terlindung dari kontak dengan satwa liar.

Institut Vektor Siberia mengatakan pada hari Sabtu lalu bahwa mereka akan mulai mengembangkan tes manusia dan vaksin untuk melawan H5N8.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat