androidvodic.com

Tiga Faktor Risiko Utama Penyakit Ginjal Kronik - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA -- Sekitar 850 juta orang menderita penyakit ginjal diseluruh dunia.

Angka kasus kematian juga semakin meningkat setiap tahunnya.

Pakar Kedokteran Unair Prof Mochammad Thaha dr PhD SpPD-KGH FINASIM FACP FASN memperkirakan, penyakit ginjal diproyeksikan akan menjadi 5 penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2040 mendatang.

Setidaknya 10 persen populasi dunia menderita penyakit ginjal kronis, dan diperkirakan 9 dari 10 penderita tersebut tidak menyadari akan bahaya penyakit yang diidapnya.

Baca juga: Penderita Ginjal Boleh Berpuasa? Konsultasikan Dulu dengan Dokter dan Ahli Gizi

“Kesehatan ginjal tentunya berlaku untuk siapa saja dan berlaku dimana saja, mulai pencegahan sampai deteksi dini serta pemerataan akses pelayanan,” ujar Dosen FK tersebut dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia dikutip Rabu (30/3/2022).

Penyakit ginjal umumnya tidak bergejala sehingga tidak mudah untuk memahami penyakit ini.

Akibatnya banyak orang yang tidak mengetahui kapan harus bertindak dan mencari pertolongan medis, mengingat tanda dari datangnya penyakit tidak dapat dilihat dan diraba.

“Dalam hal ini, kesadaran untuk bertindak akan meningkat melalui literasi kesehatan,” imbuhnya.

Ada tiga faktor risiko utama terkait penyakit ginjal kronis khususnya di Indonesia, yaitu hipertensi, obesitas, dan diabetes. Ketiganya sangat mempengaruhi terancamnya kesehatan ginjal.

Hipertensi

Prof Thaha menyebutkan hipertensi memiliki nilai rerata prevalensi sebesar 34,1 persen pada 34 (tiga puluh empat) provinsi, dengan nilai prevalensi per-provinsi terendah sebesar 22,2 persen dan prevalensi tertinggi sebesar 44,1 persen.

Baca juga: Kenali Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Obesitas

Sedangkan obesitas memiliki nilai rerata prevalensi sebesar 21,8 persen pada 34 (tiga puluh empat) provinsi, dengan nilai prevalensi per-provinsi terendah sebesar 10,3 persen dan prevalensi tertinggi sebesar 30,2 persen.

Diabetes

Memiliki Prevalensi Diabetes Melitus sebesar 8,5 persen.

Sedangkan nilai rerata prevelensi penyakit ginjal kronis sebesar 3,8‰ (tiga koma delapan permil) pada 34 Provinsi, dengan nilai prevalensi per-provinsi terendah sebesar 1,8‰ (satu koma delapan permil) dan tertinggi sebesar 6,4‰ (enam koma empat permil).

Baca juga: Demi Bayar Utang hingga Sekedar Beli Makan, Cerita Kehidupan Warga Desa Satu Ginjal di Afghanistan

Hal tersebut membuktikan, penyakit ginjal menjadi ancaman masyarakat akan kesehatan yang kurang terpelihara.

Belum lagi, edukasi yang minim terhadap pola kesehatan guna mendukung ginjal yang sehat. Oleh karenanya, program literasi kesehatan bagi seluruh kalangan perlu digiatkan secara berkesinambungan," harap Prof Thaha.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat