Lansia yang Kesepian Berisiko Alami Malnutrisi - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menyebutkan bahwa jumlah lansia di Indonesia mencapai 29,3 juta jiwa (10,82 persen).
Lalu sebanyak 34,71 % di antaranya tinggal bersama keluarga tiga generasi, nilai ini menurun sebesar 6 % dari tahun sebelumnya.
Situasi ini dapat menimbulkan rasa kesepian pada orangtua. Dan akhirnya berdampak pada mal nutrisi pada orangtua.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PB Pergemi), Prof Dr Siti Setiati SpPD-KGer, M.Epid.
"Betul sekali kesepian itu membuat orang malas makan. Umumnya seperti itu. Rasa sepi, kesendirian membuat orangtua tidak ingin makan. Mereka memilih tidur saja, nonton saja," ungkapnya pada acara Konferensi Pers “Gerakan 4 Sehat 5 Bahagia: Tetap Sehat, Aktif & Bahagia di Sepanjang Usia oleh Nestle, Jumat (24/6/2022).
Ia pun termasuk orang yang menganjurkan tiga generasi dalam satu rumah. Kalau bisa dipertahankan sangat baik. Namun memang tidak mudah karena di era sekarang banyak sekali tantangan.
Padahal penting sekali interaksi antara keluarga, eyang atau nenek. Dan itu membuat mereka bahagia. Kalau mereka bahagia, maka makan pun bersemangat.
Baca juga: Ketahui Faktor Penyebab Gangguan Malnutrisi Pada Lansia
"Keterlibatan sosial lebih penting dari gen. Rasa Bahagia penting dibangun. Salah satunya dengan berinteraksi. Keterlibatan keluarga bisa membuat orangtua dihargai. Ajak berdiskusi dan jangan ditinggalkan," paparnya lagi.
Walau mungkin pendapat itu tidak sepenuhnya diikuti, setidaknya mereka merasa sudah diajak. Selain itu menurut Prof Setiati, lansia kerap kekurangan informasi.
"Berikan informasi yang baru diketahui. Tapi jangan yang hoax. Mereka penting diberikan informasi positif, diajak makan bersama, makanan sehat," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Menurut Prof Dr Siti Setiati SpPD-KGer, M.Epid, rasa kesepian yang dirasakan oleh para orangtua yang telah lansia dapat berdampak mal nutrisi padanya.
WHO: Kebiasaan Kurang Aktivitas Fisik, Jadi Ancaman Kesehatan Global
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Garut, Psikiater Ingatkan Gangguan Jiwa Harus Segera Diobati
Alkes dan obat Obatan Mahal, Tata Kelola Dagang, Pajak serta Koordinasi Kementerian Harus Dibenahi
Penelitian Terbaru Mom Shaming, Dialami 70 Persen Ibu di Indonesia dan Aktornya Keluarga Inti
Durian Tak Mengandung Kolestrol, Tapi Trigliseridanya Tinggi
Meccaya Perluas Jaringan Distribusi Hingga ke Mancanegara