Penyebab Empty Sella Syndrome, Waspadai Gejala Sakit Kepala dan Tertekan di Dalam Tengkorak - News
News - Empty Sella Syndrome dapat terjadi akibat sella kosong primer (PES) atau sella kosong sekunder (SES).
Penyebab pasti dari Empty Sella Syndrome primer tidak diketahui (idiopatik).
Sementara, Empty Sella Syndrome sekunder dapat terjadi karena trauma di kepala.
Pada Empty Sella Syndrome primer, para peneliti percaya adanya kecacatan lahir pada diafragma sellae yang berperan dalam pengembangan sindrom sella kosong primer.
Pada beberapa individu yang terkena Empty Sella Syndrome primer, robekan pada diafragma sellae memungkinkan membran di bawahnya mendorong melalui (herniate), sehingga cairan serebrospinal bocor keluar dan menumpuk di sella tursika.
Tekanan yang diberikan oleh cairan dapat meratakan atau memperbesar sella tursika, sehingga hipofisis menjadi ditekan dan diratakan, dikutip dari Rare Disease.
Baca juga: Gejala Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu
Penyebab sindrom sella kosong primer (PES)
Empty Sella Syndrome primer (PES) terjadi ketika salah satu lapisan (arachnoid) yang menutupi bagian luar otak menonjol ke dalam sella tursika dan menekan kelenjar pituitari, dikutip dari Healthline.
Penyebab pasti dari sindrom sella kosong primer belum diketahui.
Teori yang ada saat ini adalah adanya kecacatan lahir, seperti yang telah dijelaskan di atas.
Kerusakan jaringan yang melapisi otak berpotensi cairan serebrospinal untuk memasuki sella tursika, meratakan kelenjar pituitari.
Dalam kasus ini, kelenjar pituitari itu sendiri, meskipun sulit dilihat pada pemindaian pencitraan, hampir selalu berfungsi normal dan tidak mengakibatkan sindrom sella kosong.
Baca juga: Apa Itu Empty Sella Syndrome? Gejalanya Mulai dari Sakit Kepala hingga Sering Merasa Kelelahan
Penyebab sekunder kosong sella (SES)
Empty Sella Syndrome sekunder (SES) terjadi ketika kelenjar pituitari atau sella tursika rusak sebagai akibat dari kondisi atau kejadian lain.
Terkini Lainnya
Kesehatan
Penyebab Empty Sella Syndrome primer dan sekunder, waspadai gejala sakit kepala dan tertekan di bagian dalam tengkorak.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
4 Tips Mengobati Jerawat Punggung, Cukup Dilakukan di Rumah
Cegah Fatalitas Kanker Paru, Dokter Spesialis Ungkap Pentingnya Diagnosis Lebih Awal
Konselor Remaja Tekankan Pentingnya Mengelola Stres pada Gen Z di Era Society 5.0.
Seminar Kesehatan Kimia Farma: Vaksin Demam Berdarah untuk Masa Depan yang Lebih Sehat
Elon Musk: Whatsapp Sama-sekali Tidak Aman!