284 Penderita Katarak di Riau Mendapat Operasi Gratis - News
Laporan Wartawan News, Rina Ayu
News, JAKARTA- Data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), mencatat pada tahun 2017 terdapat 8 juta orang memiliki gangguan penglihatan.
81,2 persen dari jumlah tersebut mengalami penyakit katarak.
Baca juga: Ketahui Tentang Penyakit Katarak Kongenital, Terjadi dari Kehamilan yang Bermasalah
Katarak secara sederhana dapat dijelaskan sebagai kekeruhan yang terjadi pada sebagian maupun keseluruhan lensa mata.
Hal ini menyebabkan berkurangnya penglihatan dari penderita.
Katarak banyak dijumpai pada masyarakat Indonesia usia populasi 50 tahun ke atas.
Katarak paling efektif diobati dengan operasi. Namun operasi hanya dilakukan ketika gejala katarak yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Adapun gejala Katarak sebagai berikut:
1. Pandangan mata menjadi buram pada saat melihat suatu objek atau membaca suatu tulisan.
2. Sensitifitas terhadap cahaya atau sinar menjadi tinggi.
3. Pada saat melihat objek benda dan cahaya dengan menggunakan satu mata saja, objek dapat terlihat seperti ganda.
4. Kesulitan melihat pada malam hari.
5. Pada saat memandang sinar akan muncul lingkaran cahaya pada penglihatan.
Baca juga: Penanganan Katarak dan Astigmatisme dengan Harga Lebih Terjangkau untuk Hasil yang Optimal
Berangkat dari hal ini, Pemerintah Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh, ERHA, dan Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru mengadakan kegiatan Operasi Mata Katarak Gratis bagi masyarakat pada Minggu (23/10/2022).
Terkini Lainnya
Sebanyak 284 penderita katarak yang berasal dari Riau telah berhasil dioperasi dengan baik
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi
Menkes Enggan Disangkutpautkan dengan Pencopotan Dekan FK Unair
Respons Kemenkes Usai Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Wacana Dokter Asing
Indonesia Kekurangan 1 Juta Kantong Darah, 33 RS Ditargetkan Kumpulkan & Kelola Mandiri Donor Darah