androidvodic.com

Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Asupan Pangan Alami dan Air Putih Penting untuk Pencegahan - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

News, JAKARTA - Kasus penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak dengan rentang usia 0 hingga 18 tahun akhir-akhir ini mengejutkan publik khususnya bagi orang tua.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengidentifikasi dan menyatakan terdapat beberapa obat sirup mengandung EG dan DEG dengan kadar berlebih yang dapat memicu gagal ginjal akut pada anak.

Kementerian Kesehatan RI menemukan 100 anak meninggal dunia karena didiagnosis menderita penyakit gagal ginjal akut.

Terkait kejadian tersebut, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof dr Ova Emilia, MMed. Ed, SpOG(K), PhD mengimbau untuk mengkonsumsi produk pangan alami atau makanan olahan sendiri untuk mencegah penyakit gagal ginjal akut pada anak.

Dia menyampaikan bahwa vitamin tidak perlu dikonsumsi setiap hari, melainkan cukup dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Hingga saat ini belum ada data lebih lanjut terkait makanan yang dapat memicu penyakit gagal ginjal akut ini.

Selain itu dia menyatakan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut terkait sebab dan akibat dari penyakit gagal ginjal akut selain dari hasil identifikasi penyebab gagal ginjal akut yakni kandungan EG dan DEG dengan kadar berlebih pada obat sirup.

Baca juga: Menkes Mengira Awal Kasus Gagal Ginjal Akut karena Virus Covid-19, Ternyata karena Senyawa Kimia

Hal itu dia sampaikan dalam webinar yang mengusung tema “Waspada Gagal Ginjal Akut Pada Anak” yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak di Indonesia.

Acara webinar yang diselenggarakan pada Selasa, 1 November 2022 pukul 19:30-21:00 WIB secara daring melalui kanal Zoom.

Webinar ini dinisiasi oleh oleh platform MyHealth Diary bersama dengan Universitas Gadjah Mada.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Resmi Naik ke Penyidikan

“Tetap tenang dan tidak perlu panik. Apabila menemukan beberapa gejala tersebut segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan intensif. Penting untuk menjaga pola hidup dengan beristirahat yang cukup dan menjaga pola makan yang teratur," ujar Prof dr Ova Elmilia.

Dia menjelaskan, Kemenkes sudah sigap dalam melakukan audit dan evaluasi mengenai kadar EG dan DEG yang tinggi pada obat sirup.

"Pergerakan pemerintah cukup cepat tanggap, obat-obatan sudah dalam pantauan pemerintah lebih ketat untuk mencegah zat-zat pada obat sirup yang berbahaya untuk dikonsumsi,” kata Prof dr Ova Emilia, dikutip, Selasa (2/11/2022).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat