androidvodic.com

Nyamuk Pembawa Virus Ensefalitis Muncul di Australia Saat Bencana Banjir dan Cuaca Panas - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, NEW SOUTH WALES - Pihak berwenang dan layanan kesehatan New South Wales (NSW) Australia memperingatkan masyarakat agar mewaspadai peningkatan nyamuk pembawa berbagai virus ensefalitis di tengah bencana banjir dan cuaca panas.

Setidaknya satu virus baru yang muncul ini tidak memiliki vaksin penawar.

Layanan Kesehatan NSW telah melaporkan bahwa nyamuk yang membawa penyakit ensefalitis Murray Valley yang berpotensi mematikan telah dilaporkan ditemukan di kota Menindee, Darling River.

Lembaga tersebut juga memperingatkan bahwa virus ini tidak memiliki vaksin.

"Di antara mereka yang terkena infeksi parah, beberapa mungkin akan meninggal atau mengalami komplikasi neurologis seumur hidup. Tidak ada vaksinasi atau perawatan khusus untuk Murray Valley Encephalitis, dan cara terbaik untuk menghindari infeksi adalah dengan menghindari gigitan nyamuk," kata lembaga tersebut.

Dikutip dari Sputnik News, Kamis (12/1/2023), infeksi yang dibawa oleh nyamuk lainnya termasuk diantaranya ensefalitis Jepang, Demam Sungai Ross, dan virus Hutan Barmah.

Virus itu sendiri hidup dalam siklus nyamuk-burung-nyamuk dan hanya dapat menginfeksi manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi.

Kendati demkian, penyakit ini tidak menular dari orang ke orang.

Pihak berwenang juga melaporkan peningkatan lima kali lipat jumlah vektor nyamuk Demam Sungai Ross dan Hutan Barmah di wilayah Mallee, sebelah barat Adelaide.

Baca juga: Nyamuk Bisa Menularkan HIV? Begini Kata Dokter

Tidak hanya itu, mereka turut melaporkan peningkatan nyamuk lima kali lipat yang mampu membawa penyakit seperti Japanese ensefalitis dan Kunjin atau West Nile Virus.

Baca juga: Hari Nyamuk Sedunia Diperingati 20 Agustus, Kenali 6 Jenis Nyamuk di Dunia

"Kami mengalami ledakan populasi nyamuk saat ini, jadi sangat penting bagi warga Australia Selatan untuk melindungi diri mereka sendiri," kata Kepala Petugas Kesehatan SA Nicola Spurrier.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat