androidvodic.com

Kepala BKKBN Minta Dokter Spesialis Kandungan Bantu Pencegahan Stunting Sejak Persiapan Hamil - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo,Sp.OG (K) meminta dokter ahli kebidanan dan kandungan (obgyn) untuk membantu pencegahan lahirnya bayi stunting baru.

Baca juga: Kepala BKKBN Dorong Daerah Lakukan Audit Kasus Stunting

Hal itu disampaikan Dokter Hasto pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia (PIT HOGSI) ke-XV Tahun 2023 di Hotel Novotel Bandarlampung, Provinsi Lampung pada Rabu (18/10/2023).

Ia menuturkan, khusus wilayah di NTT, Sulawesi Barat, Papua, NTB, Aceh, Papua Barat, dan lainnya, angka kasus stunting masih di atas 30 persen.

"Kami mohon titip untuk ikut bersama-sama mempercepat penurunan stunting di wilayah-wilayah tersebut," ungkap Dokter Hasto.

Baca juga: Tips dari Dokter Kandungan Bagaimana Menghilangkan Rasa Takut dan Cemas Jelang Melahirkan

Ia memaparkan, secara detail masih ada provinsi dengan kasus stunting yang masih naik.

"Harapan kami gerakan teman teman sejawat obsos (Obstetri & Ginekologi Sosial) bisa betul betul menurunkan ini, begitu juga Age Specific Fertility Rate untuk 15 sampai 19 tahun ini rata2 masih 26 (long form BPS), setiap 1000 perempuan yang pernah melahirkan antara usia 15 sampai 19 pernah melahirkan atau hamil masih sekitar 26 orang dan Kalteng menjadi luar biasa dan kemudian Jambi dan NTB ini masih menjadi daerah yang hamil dan melahirkan di usia muda," jelas Dokter Hasto.

Nagita Slavina konsultasi ke dokter kandungan.
Nagita Slavina konsultasi ke dokter kandungan. (Youtube Rans Entertainment)

Dalam sambutannya, Hasto yang juga spesialis kebidanan dan kandungan itu juga menjelaskan korelasi antara pencegahan stunting dengan angka kematian ibu dan bayi.

"Begitu juga related dengan itu juga kematian ibu dan kematian bayi sehingga ketika ingin menurunkan angka kematian ibu dan bayi tentu kita perjuangan juga punya latar belakang yang sama antara stunting kemudian juga TFR, CPR dan seterusnya. Saya kira kalau kita bekerja stunting ini sekaligus menjaga spacing, birth to birth interval, pregnancy interval dst itu sekaligus," ungkap dia

Menurutnya, pemberian tablet tambah darah kepada remaja yang mau nikah belum sukses.

Demikian juga pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif juga masih belum memenuhi target.

“Bagaimana memberikan makanan kepada mereka yang wasting ini juga perlu didukung teman-teman sekalian, KB pasca persalinan masih 52,6 persen per semester 1 tahun 2023 ini dan unwanted pregnancy alhamdulillah tercapai akan tetapi medical check up bagi catin masih prihatin, saya titip ke bapak ibu," tutur Hasto.

Dirinya pun optimistis target penurunan stunting 14 persen pada 2024 dapat dicapai dengan melihat tren penurunan stunting yang terjadi hingga saat ini.

Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutannya menyampaikan bahwa pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung menunjukkan tren yang positif.

Pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung sejak Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022 menunjukkan tren yang positif, dari 27,28 persen di Tahun 2016, menjadi 18,5 persen di Tahun 2021, dan 15,2 persen di Tahun 2022.

"Pencapaian di Tahun 2022 ini menempati peringkat ke-3 provinsi dengan stunting terendah se-Indonesia," kata Arinal.

Acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia (PIT HOGSI) ke-XV Tahun 2023 ini dimulai dari Pra PIT tanggal 13-15 Oktober 2023 dan PIT tanggal 16-18 Oktober 2023 dan serta telah dilakukan 9 workshop yang diikuti oleh 212 peserta dan 350 peserta yang terdaftar dalam kegiatan Simposium mendatang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat