WHO Sebut Terjadi Peningkatan Penggunaan Rokok Elektronik Pada Anak-anak di Sejumlah Negara - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Penggunaan rokok elektronik meningkat di kalangan anak-anak dan remaja.
Bahkan, tingkat penggunaan yang melebihi penggunaan pada orang dewasa di banyak negara.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Promosi Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Dr. Ruediger Krech dalam website resmi WHO Indonesia.
Baca juga: RPP Kesehatan Tidak Sesuai UU, Asosiasi Rokok Elektronik Minta Pengaturan Zat Adiktif Terpisah
"Tingkat penggunaan rokok elektronik pada anak-anak usia 13–15 tahun lebih tinggi dibandingkan orang dewasa di seluruh wilayah WHO," ungkapnya, Jumat (15/12/2023).
Contoh, di Kanada, tingkat penggunaan rokok elektronik di kalangan anak usia 16–19 tahun meningkat dua kali lipat antara tahun 2017–2022.
Dan di Inggris (Inggris Raya) jumlah pengguna rokok elektronik meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir.
Baca juga: Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Infeksi Mycoplasma Pneumoniae
Nyatanya, paparan singkat terhadap konten promosi rokok elektronik di media sosial memiliki kaitan dengan peningkatan tersebut.
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa generasi muda yang menggunakan rokok elektronik hampir tiga kali lebih mungkin untuk menggunakan rokok konvensional di kemudian hari.
“Rokok elektronik menyasar anak-anak melalui media sosial dan influencer, dengan setidaknya terdapat 16.000 varian rasa," tambah Dr. Ruediger.
Bahkan beberapa produk tersebut menggunakan karakter kartun dan desain yang apik sehingga menarik bagi generasi muda
WHO pun mengatakan jika perlu tindakan tegas yang kuat diperlukan untuk mencegah penggunaan rokok elektronik.
Mengingat semakin banyaknya bukti yang menujukkan bahwa rokok elektronik marak digunakan oleh anak-anak dan remaja.
Baca juga: Kemenkeu Buka Suara soal RPP Kesehatan, Staf Khusus Menkeu: Efektif Tekan Konsumsi Rokok
Padahal, rokok elektronik juga dapat memberikan dampak tidak baik terhadap kesehatan.
Sebagai informasi, rokok elektronik telah diizinkan dijual secara luas dan dipasarkan secara agresif kepada kaum muda.
34 negara melarang penjualan rokok elektronik, 88 negara tidak memiliki usia minimum untuk pembelian rokok elektronik, dan 74 negara tidak memiliki regulasi untuk produk berbahaya ini.
Terkini Lainnya
Nyatanya, paparan singkat terhadap konten promosi rokok elektronik di media sosial memiliki kaitan dengan peningkatan tersebut.
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi