Punya Resolusi 2024 Turunkan Berat Badan, Ketahui Bahaya Diet Ekstrim Hingga Tips Sehat - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Tahun Baru 2024, sudah banyak resolusi yang dibuat setiap orang.
Salah satu resolusi yang sering digaungkan adalah menurunkan berada badan.
Baca juga: Berat Badan Kiki Amalia Naik 17 Kg Selama Hamil, Sang Artis Rasakan Hidungnya Membesar
Namun, menurunkan berat badan tidak boleh asal.
Diet ekstrim yang berlebihan bukannya membuat tubuh sehat, malah bisa membahayakan.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Gizi Dr Elfina Rachmi Sp.GK, M.Gizi dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan.
"Sekarang ini sangat banyak tawaran diet instan dan ekstrim di luar sana. Tapi tidak semua diet itu dengan referensi dasar penelitian kuat," ungkapnya pada talkshow di Instagram Kementerian Kesehatan, Rabu (3/1/2024).
Ketika tujuan diet semata-mata hanya menurunkan berat bada dapat munculkan efek samping tubuh.
Baca juga: Demi Tampil Maksimal Saat Natal, Ziva Magnolya Lakukan Diet dan Persiapkan Hal Ini
Di antaranya, bisa sebabkan efek samping gangguan lambung.
Kemudian gangguan pada lever dan empedu.
Diet ekstrim juga berakibat kekurangan zat gizi yang berdampak pada rambut rontok dan kulit jadi kering.
Lantas bagaimana caranya diet sehat? Dr Elfina pun bagikan beberapa tips.
Pertama, diet seimbang dengan memerhatikan semua komponen zat gizi.
Terdiri dari makronutrien, sumber protein, seleksi konsumsi lemak, cukupi asupan cairan cukup dan mikronutrien vitamin.
Terkini Lainnya
Salah satu resolusi yang sering digaungkan adalah menurunkan berada badan. Namun, menurunkan berat badan tidak boleh asal.
BERITA REKOMENDASI
Manfaat Tes Genetik, Membantu Merancang Diet yang Efektif
5 Tips agar Berat Badan Tak Naik setelah Lebaran
Setiap Puasa di Ramadan, Berat Badan Fanny Ghassani Pasti Turun
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi