androidvodic.com

Trik Cegah Obesitas, Baca Teliti Informasi Gizi Pada Label Makanan Kemasan - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA- Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO ungkap pada tahun 2022, sebanyak 2,5 miliar orang dewasa berusia 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan.

Lalu lebih dari 890 juta orang dewasa yang menderita obesitas. Dikatakan 1 dari 8 orang di dunia menderita obesitas.

Baca juga: Obesitas Meningkat di Indonesia, Kemenkes Imbau Batasi Makanan Mengandung Gula, Garam dan Lemak

Demi mencegah obesitas, selain menerapkan gizi seimbang dan berolahraga, masyarakat perlu membaca informasi nutrisi pada label olahan pangan.

Hal ini diungkapkan oleh Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda, Direktorat Standardisasi Pangan Olahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Pratiwi Yuniarti Martoyo, STP, M.P.

"Konsumsi bergizi seimbang, makanlah sesuai dengan prinsip isi piringku. Serta membaca label gizi untuk menentukan pilihan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi kita," ungkapnya pada Media Workshop Nutrifood “Menjadi Agen Perubahan untuk Cegah dan Atasi Obesitas” dalam rangka Hari Obesitas Sedunia 2024 di Jakarta Pusat, Senin (4/3//2024).

Baca juga: Pria Obesitas Berbobot 300 Kilogram asal Semarang Meninggal Dunia, Didiagnosa Sakit Selulitis

Label gizi pangan olahan yang telah diatur oleh BPOM antara lain Informasi Nilai Gizi (ING), Front-of-Packed Nutrition Labelling, pesan kesehatan dan klaim terkait gula, garam dan lemak.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sendiri telah menetapkan batasan ideal konsumsi gula, garam dan lemak.

Idealnya dalam sehari masyarakat dapat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (setara 4 sendok makan).

Sedangkan garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh).

Dan konsumsi lemak dianjurkan tidak lebih dari 67 gram (setara 5 sendok makan).

Karenanya, agar masyarakat mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, masyarakat diajak untuk lebih cermat dalam membaca label gizi kemasan pangan olahan yang dikonsumsi.

Terutama memperhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan.

"Yaitu jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat (termasuk gula), dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian," tambah Yuniarti.

Selain itu, ia juga tidak lupa mengingatkan pada masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik.

Serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Pantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi," tutupnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat