Kebanyakan Konsumsi Kue Kering Picu Obesitas - News
Laporan Wartawan News, Rina Ayu
News.JAKARTA - Kue kering dan minuman manis jadi sajian khas hari Lebaran Idul Fitri.
Namun siapa sangka hindangan tersebut memicu kenaikan berat badan.
“Karena kandungan gulanya tinggi, maka kalorinya juga tinggi namun tidak mengenyangkan, sehingga orang akan makan lagi dan lagi. Kalau konsumsinya berlebihan akan menyebabkan kenaikan berat badan,"
ujar Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR)
Lailatul Muniroh SKM MKes.
Baca juga: Ahli Gizi: Pemberian MPASI yang Tepat dan Aman Bisa Cegah Anak dari Obesitas
Kenaikan berat badan yang tidak terkontrol ini akan menyebabkan terjadinya overweight bahkan obesitas.
Saat seseorang mengalami obesitas, maka ada risiko untuk mengalami masalah kesehatan semakin besar. Misalnya diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan lainnya.
Lailatul menerangkan bahwa batas asupan gula yang aman bagi tubuh adalah 4 sampai 5 sendok makan per hari.
Lebih lanjut, ada alternatif lain yang dapat menjadi pilihan pengganti gula dengan menggunakan buah-buahan.
“Rasa manis dari gula bisa diganti menggunakan buah-buahan. Kalau menghidangkan minuman kita bisa menyediakan jus buah tanpa tambahan gula. Meskipun rasanya tidak begitu manis tapi jadi lebih sehat,” ujar Laila.
Terkini Lainnya
Kue kering dan minuman manis sering jadi sajian khas hari Lebaran Idul Fitri.
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
BERITA REKOMENDASI
Pasien Bedah Bariatrik Perlu Ubah Gaya Hidup untuk Atasi Obesitas
Gelar Halalbihalal, IKAPI Perkenalkan KTA Baru
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi