androidvodic.com

Penelitian: Mayoritas Orang Asia Pilih Merek yang Mengedepankan Selera Humor - News

Laporan Wartawan Tirbunnews.com, Eko Sutriyanto 

News, JAKARTA - Temuan terbaru Oracle menemukan mayoritas orang ingin suatu merek yang membuat mereka tersenyum dan tertawa.

Sebaliknya,  pemimpin bisnis merasa khawatir apabila menggunakan humor dalam interaksi pelanggan.

Laporan penelitian mencakup pendapat lebih dari 12.000 orang di 14 negara, dan 5.254 dari Asia Pasifik dan Jepang (JAPAC) menemukan bahwa orang-orang mencari pengalaman baru untuk membuat mereka tersenyum dan tertawa dan akan menyukai merek yang mengedepankan humor sehingga rasa loyalitas, advokasi dan pembelian berulang akan muncul daripada merek yang tidak ada humor sama sekali.

Hasil Happiness Report dari Oracle dan Gretchen Rubin, penulis dan podcaster terlaris di New York Times menemukan fakta orang akan menghargai brand yang menghubungkan humor dengan loyalitas, advokasi, dan pembelian berulang dan akan meninggalkan merek yang tidak menggunakan humor.

Baca juga: Perkaya Konten Video Pendek, Chingari Gandeng OTT dan Brand Lokal

Sebanyak 56 persen orang yang disurvei tidak percaya bahwa mereka memiliki hubungan dengan suatu merek kecuali jika hal itu membuat mereka tersenyum atau tertawa dan 49 persen akan menjauh dari suatu merek jika itu tidak membuat mereka tertawa atau tersenyum secara teratur.

Jika suatu merek menggunakan humor, orang lebih cenderung membeli lagi dari merek tersebut (82 persen), merekomendasikan merek tersebut kepada keluarga dan teman (81 persen), memilih merek tersebut daripada pesaing (76 persen), dan membelanjakan lebih banyak dengan merek tersebut (67 persen).

Di sisi pemimpin bisnis,  90 persen dari mereka melihat peluang untuk menggunakan humor untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan percaya bahwa merek mereka dapat berbuat lebih banyak untuk membuat pelanggan tertawa atau tersenyum, namun 76 persen pemimpin bisnis takut menggunakan humor dalam interaksi pelanggan.

Sebanyak 87 persen pemimpin bisnis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki wawasan data atau alat untuk menyampaikan humor dengan sukses.

Baca juga: Lima Tips Genjot Penjualan Lewat Brand Image Kemasan, Shipper dan Seller Wajib Tahu

Para pemimpin bisnis akan lebih percaya diri menggunakan humor saat berinteraksi dengan pelanggan jika mereka memiliki visibilitas pelanggan yang lebih baik (54 persen) dan akses ke teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (37 persen).

Gretchen Rubin, penulis dan podcaster terlaris New York Times mengatakan, kita semua telah mengalami masa yang sangat sulit beberapa tahun ini dan kebahagiaan di seluruh dunia dirasa kurang.

"Kita haus akan pengalaman yang membuat kami tertawa dan tersenyum, tetapi merek dapat membantu untuk tersenyum.

Untuk merek yang ingin berkontribusi pada kebahagiaan audiens target mereka, kata dia dimulai dengan data dan mengenal pelanggan Anda.

"Hanya dengan begitu, Anda dapat menghadirkan perpaduan yang tepat antara humor, kepribadian, dan pengalaman merek yang akan mendorong loyalitas dan advokasi merek,” katanya.

Rob Tarkoff, Executive Vice President and General Manager, Oracle Fusion Cloud Customer Experience (CX) mengatakan, banyak faktor berbeda yang digunakan untuk menciptakan pelanggan yang bahagia dan dalam penelitian ini, kami memutuskan untuk meneliti humor karena humor adalah salah satu yang paling bernuansa.

"Seperti yang ditunjukkan oleh hasil, sebagian besar pemimpin bisnis ingin membuat konsumen lebih bahagia dan  banyak tertawa dan memahami bahwa ini adalah bagian penting dalam membangun hubungan yang sejati. Agar sukses, merek perlu menempatkan data di jantung strategi pengalaman pelanggan mereka,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat