Politisi Demokrat: Terlalu Dini Jika Prediksi Pemilu 2024 Tidak Substantif Karena Politik Uang - News
Laporan Wartawan News, Mario Christian Sumampow
News, JAKRTA - Partai Demokrat menyebutkan politik uang merupakan tantangan besar bagi demokrasi Indonesia.
Namun masih sangat dini jika memprediksi Pemilu 2024 tidak bakal terselenggara dengan subtantif karena hal tersebut.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Purtra mengatakan masih banyak ruang bagi penyelenggara pemilu dan peserta pemilu untuk menjaga kualitas Pemilu 2024.
Hal ini, jelas Herzaky, senada dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Di antaranya berupa kesadaran bersama dan komitmen dari penyelenggara, peserta, maupun pemilih di Pemilu 2024,” ujar Herzaky kepada awak media, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Ganjar Nyatakan Siap Jadi Capres, Demokrat: Figur Papan Atas, Hampir Terpotret di Semua Survei
Herzaky juga menambahkan Demokrat berkomitmen kuat untuk mencegah dan menghindari politik uang.
Oleh karena itu, AHY kerap meminta seluruh anggota dewan maupun kader Demokrat untuk rajin bersosialisasi dan berkomunikasi dengan konstituennya.
“Semakin sering komunikasi, menyapa konstituennya, memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat, akan membangun kedekatan kader dan dewan dengan konstituennya,” jelas Herzaky,
“Kedekatan dan keberpihakan para dewan, kader kami, akan meminimalkan potensi politik transaksional antara caleg kami dan konstituennya,” tambahnya.
Diketahui, beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan politik uang bakal masih susah dihindari dalam Pemilu mendatang.
Hal ini ia sampaikan dalam sesi wawancara di kanal Youtube Rocky Gerung yang diunggah pada Senin, 17 Oktober 2022 lalu.
Dalam sesi wawancara itu, Mahfud mencontohkan teori yang dikemukakan oleh Wakil Presiden periode 2009-2014, Boediono.
“Waktu pengukuhan guru besarnya Pak Budiono itu mengatakan ‘jangan harap Pemilu kita jadi substantif, kalau pendapatan per kapita belum mencapai 5.500. Itu (Pemilu) pasti jual beli lah," kata Mahfud.
Namun, menurut Mahfud ada atau tidaknya politik uang tidak akan menghambat gelaran Pemilu 2024. Dia yakin Pemilu ke depan bakal semakin baik.
“Itu (politik uang) akan terjadi pada 2024, tapi itu harus dilalui sampai akhirnya nanti Pemilu ini semakin lama semakin baik," ujarnya.
Terkini Lainnya
Pemilu 2024
Namun masih sangat dini jika memprediksi Pemilu 2024 tidak bakal terselenggara dengan subtantif karena hal tersebut.
Pasangan Bagus-Bonie Didorong Hadapi Petahana di Pilkada Kota Madiun
Pemilu 2024
BERITA REKOMENDASI
Tindaklanjuti Putusan MK, KPU Berencana Merekrut Kembali KPPS
MK Putuskan 20 Pemungutan Suara Ulang, Digelar Tanpa Kampanye
BERITA TERKINI
berita POPULER
Nagita Slavina Masuk Bursa Pendamping Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Pengamat Sebut Wow Faktor
Menakar Peluang Kaesang Maju Pilkada Jateng, Efek Jokowi Dinilai Bawa Keuntungan, Gibran Beri Saran
Bertemu PKS, Kaesang Singgung Sosok yang Lebih Cocok Maju Pilgub DKI ketimbang Anies Baswedan
Janji Marshel Widianto Sebagai Calon Wakil Walikota Tangsel, Tidak akan Korupsi APBD
Kaesang Berpotensi Maju Pilkada 2024: Jokowi Sebut Tugasnya Hanya Mendoakan, Gibran Beri Saran Ini