androidvodic.com

Respons Pernyataan Golkar, Pengamat Nilai Capres 'Tengah' Cocok untuk Kultur Indonesia - News

Laporan Reporter News,  Reza Deni

News, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai pemipin yang berada di tengah dan tidak cenderung ke kanan atau kiri bisa menghilangkan atau meminimalisir polarisasi.

Hal tersebut Ujang kataksn merespons soal pernyataan Ketua DPD Golksr Jatim Sarmuji bahwa publik sebaiknya memilih calon pemimpin yang berada di tengah.

"Maka yang harus ditumbuhkan adalah bagaimana mencari sosok yang ada di tengah ini," kata Ujang kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).

Ujang menilai, sosok pemimpin atau calon presiden yang berada di tengah cocok untuk kultur Indonesia.

Namun dia menegaskan, pemimpin yang berada di tengah bukan berarti tak peduli dengan kelompok-kelompok tertentu, ketika figur itu sudah menjadi pemimpin, makanya sosok itu harus mengayomi semua kelompok dan golongan.

"Posisi dari pemimpin itu ya harus di tengah. Berdiri di atas semua kelompok dan golongan, itu yang harus didahulukan," kata Ujang

Menurut pakar politik Universitas Al Azhar ini, sosok figur pemimpin yang berada di tengah bakal membuat Indonesia bisa terjaga.

Ia mengingatkan akan sangat berisiko jika masyarakat kembali terpecah akibat pemilu seperti halnya Pemilu 2019.

Oleh karena itu ia berharap, polarisasi tidak kembali terulang pada Pemilu 2024.

"Caranya dengan mencari sosok pemimpin di tengah siapapun pemimpin itu yang mestinya harus di tengah," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Jawa Timur (Jatim), M Sarmuji mengimbau agar pemilih memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang berada di tengah pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: VIDEO Golkar Imbau Pilih Pemimpin yang di Tengah, Bukan Terlalu Kiri atau Kanan

Hal tersebut Sarmuji sampaikan ketika mengikuti acara Talkshow Series Tribun Network Jawa Timur Barometer Pemilu 2024 yang digelar di Tribun Jatim Network, tepatnya di Dyandra Convention Hall Surabaya pada Kamis (23/2/2023)

Saran saya kepada para pemilih, pilihlah capres yang tak merepresentasikan blok kanan dan blok kiri. Jangan pilih capres yang merepresentasikan kanan yang terlalu, kiri yang terlalu. Pilih yang tengah saja," kata Sarmuji.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat