androidvodic.com

Sindir Gibran, Panda Nababan Berdoa Dijauhkan dari Rasa Pongah dan Sombong - News

Laporan wartawan News, Danang Triatmojo

News, JAKARTA - Politikus senior PDIP, Pandapotan Maruli Asi Nababan atau kerap disapa Panda Nababan mendoakan agar dijauhkan dari sikap tinggi hati, sombong atau keangkuhan.

Keterangan tersebut disampaikan Panda Nababan ketika ditanya latar belakang kerenggangan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP serta Megawati Soekarnoputri.

Hal ini disampaikan Panda saat wawancara eksklusif bersama Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu D Ambarita, di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Senin (6/11/2023) malam.

Baca juga: Sosok Panda Nababan, Politisi Senior PDIP Sebut Duet Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 Tak Akan Terjadi

Panda kemudian menyinggung ucapan Gibran Rakabuming Raka selaku kader PDIP saat dikenalkan sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Prabowo Subianto, di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada 25 Oktober 2023.

Kala itu Gibran meyakinkan Prabowo Subianto agar tetap tenang karena dirinya ada di sampingnya.

"Saya cuma berdoa memohon janganlah sampai ada tinggi hati, jangan sampai ada kesombongan. Itu saja. Jauhkanlah yang tinggi hati begitu, merasa sombong begitu semua bisa diatur. Kepongahan-kepongahan itu," kata Panda.

"'Tenang aku ada di sini', ya Allah," tiru Panda menyindir Gibran.

Panda pun menampik kerenggangan hubungan Jokowi dengan PDIP karena alasan sakit hati.

Anggota DPR 1999-2012 ini menyebut PDIP sudah melakukan banyak hal menyokong prestasi politik keluarga Jokowi yang bernaung di PDIP, yakni Gibran dan Bobby Nasution saat maju pemilihan Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan.

Panda mencontohkan seperti pada pemilihan Wali Kota Solo, Achmad Purnomo dikorbankan PDIP agar Gibran bisa maju. Kemudian di pemilihan Wali Kota Medan, Akhyar Nasution dikorbankan demi Bobby bisa maju.

Baca juga: Panda Nababan Nilai Wajar Keturunan Jokowi Maju Pilkada: Tunjukkan Prestasi, Jangan Besar Kepala

"Dari PDIP tidak menghormati dia, tidak ada. Sangat menghormati dia, sangat menghargai dia. Itu terukur terbukti. Mantunya, anaknya," kata Panda.

"Mau maju anaknya, dikorbankan orang lain. Di Medan, Akhyar Nasution itu wakil saya selama 10 tahun, sekretaris saya, kualitas jagoan dedikasinya bukan main. Di Solo, Purnomo minggir demi Gibran. Dimana partai tidak menghargainya," tegasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat