androidvodic.com

Jokowi Kritik Debat Ketiga Pilpres: Menyerang Personal, Tidak Mengedukasi Masyarakat - News

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

News, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari acara debat ketiga Pilpres yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Minggu malam 7 Oktober 2023.

Menurut Jokowi substansi serta visi dari para Capres tidak terlihat dalam debat. Jokowi menilai para Capres lebih banyak menyerang satu sama lain saat debat.

Baca juga: Pengamat Sebut Ganjar Mendominasi Panggung Debat Ketiga Capres, Bagaimana dengan Anies dan Prabowo?

"Memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak keliatan, yang keliatan justru saling menyerang," kata Jokowi di Kampung Kecil, Kawasan Serang, Banten, Senin, (8/1/2023).

Jokowi mengatakan saling menyerang saat debat tidaklah masalah. Asalkan kata Presiden sesuai dengan kebijakan serta visi dan misi yang diusung.

"Tapi kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain lain saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," katanya.

Baca juga: Soroti Adu Data Dalam Debat Pilpres 2024, Analis Lab 45: Menarik Jika Prabowo Bisa Sajikan Data Lain

Jokowi yakin banyak masyarakat yang kecewa dengan debat tersebut. Ia meminta format debat diubah sehingga bisa menonjolkan visi misi para Capres.

"Sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu,  sehingga hidup, saling menyerang engga apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira engga baik dan engga mengedukasi," pungkasnya.

Sebelumnya, sesi pertama debat capres jilid 3 Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan nomor urut 2 Prabowo Subianto saling serang lewat argumentasinya sementara Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo main aman.

Diketahui debat capres jilid 3 berlangsung di Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Tema dalam debat sendiri mengusung tentang pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

"Ketika kepercayaan ibu dan bapak sekalian maka kami akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama didalam konstelasi global," kata Anies Baswedan saat memaparkan gagasannya, Minggu (7/1/24).

Menurutnya, sudah saatnya Indonesia tidak hadir sebagai penonton lagi dalam kancah dunia, melainkan hadir sebagai penentu arah perdamaian bagi seluruh banhsa di level global maupun regional.

Olehnya, dia merencanakan bagaimana kekuatan Indonesia, kekuatan kesenian, kekuatan ekonomi, kekuatan kebudayaan ikut mewarnai kancah dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat