androidvodic.com

Atikoh Ganjar: Kalau Indonesia Mau Maju Harus Berdaulat di Bidang Pangan - News

Laporan Wartawan News, Fransiskus Adhiyuda

News, BLITAR - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengunjungi Kampung Coklat, destinasi wisata populer berbasis edukasi di Jalan Banteng Blorok, Blitar, Jawa Timur, pada Jumat (26/1/2024) malam.

Kunjungan itu bagian dari rangkaian Safari Politik ke Jawa Timur yang dimulai sejak Rabu (24/1/2024).

Dalam rangkaian acara, Atikoh juga bertemu dan bersilahturahmi dengan para kiai dan nyai yang ada di Blitar.

Dalam sambutannya, Atikoh terinspirasi bagaimana perkembangan Kampung Coklat, dari yang tadinya hanya kampung biasa disulap menjadi kampung wisata berbasis edukasi.

"(Kampung Coklat) ini adalah menjadi percontohan kalau Indonesia itu mau maju kita harus berdaulat di bidang pangan dan ini bisa menyerap tenaga kerja banyak sekali," kata Atikoh.

Atikoh pun meyakini, keberadaan Kampung Coklat membuat perekonomian warga sekitar meningkat, mengingat banyaknya kunjungan wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara ke lokasi tersebut.

"Tentu insya Allah ini akan jadi berkah buat Kampung Coklat buat Blitar juga untuk masyarakat Indonesia," ucap Atikoh.

Belajar dari Kampung Coklat, kata Atikoh, berdaulat di bidang pangan itu bisa dilihat dari proses pengelolaan Kampung Coklat, yang bisa memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar dengan sebaik mungkin.

Pasalnya, Kampung Coklat selain menyerap ratusan tenaga kerja, destinasi wisata itu juga menjadi penghasil coklat kebanggaan warga Blitar yang jaringan pemasarannya cukup luas di tanah air.

"Berdaulat di bidang pangan itu mulai dari bagaimana kita bisa menghasilkan bibit yang unggul, kemudian penjualannya tidak hanya bentuknya bibit atau bentuk coklat yang masih mentah, nilai tambahnya itu pasti akan bisa ditingkatkan kalau sudah dalam bentuk jadi, dan ini luar biasa," ungkap Atikoh.

Lebih lanjut, ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini berharap akan ada kampung-kampung serupa yang berkembang seperti Kampung Coklat di Blitar.

Baca juga: Kunjungi Kampung Adat Ruteng Puu Manggarai NTT, Ganjar Terima Masukan soal Kesehatan dan Pendidikan

Dengan demikian, solusi ketersediaan tenaga kerja akan teratasi dengan tumbuhnya dunia wirausaha di sejumlah daerah.

"Filosofi dari penyerapan tenaga kerja, membuka lapangan kerja 17 juta itu ya seperti ini. Bukan dengan cara pemerintah menyerap tenaga ASN, pekerja-pekerja BUMN atau sektor-sektor lain. Tetapi ada jiwa kewirausahaan. Karena nanti tenaga kerja kita menghadapi bonus demografi," pungkas mantan wartawati ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat