Anggota Komisi I DPR Sebut Literasi Digital Penting untuk Cegah Hoaks Pemilu - News
News, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Rizki Sadig menilai, literasi digital ke masyarakat sangat diperlukan. Hal ini untuk mencegah penyebaran hoaks, terutama dalam konteks Pemilu 2024.
"Kami terus mengingatkan dalam setiap acara webinar bahwa kita wajib hukumnya untuk melakukan sensor, proteksi, evaluasi, dan klarifikasi terhadap apapun yang masuk di dalam berita kita sebelum kita ingin membagikannya kepada orang lain. Jangan sampai kita menjadi ujung tombak dari menyebarkan berita bohong," katanya dalam Webinar Literasi Digital dengan tema Berjuang Bersama Lawan Hoax, Terlebih di Tahun Pemilu, Jumat (2/2/2024).
Sementara, Widodo Muktiyo Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menyoroti fenomena manipulasi cerita yang dapat terjadi di era digital.
Baca juga: Kemenkominfo Tegaskan Komitmen Pemerintah Tingkatkan Literasi Digital ke Publik
"Era digital ini menjadi fenomena yang, jika kita tidak hati-hati, akan kena dampaknya, karena banyak orang yang akhirnya membangun cerita dan ceritanya manipulatif dan menyihir," ucap Widodo.
Selain itu, Sudirman, Founder Rotonegen Indonesia, memberikan pandangan tentang ciri-ciri informasi palsu atau hoaks.
"Ada tiga ciri-ciri, yang pertama informasi tersebar menyebabkan kebencian antar kalangan hingga menimbulkan permusuhan dan kecemasan pada masyarakat," ucapnya.
Sudirman menjelaskan, yang kedua adalah sumber informasi tidak jelas atau anonim cenderung memojokkan pihak tertentu.
"Dan yang ketiga, adanya informasi disampaikan secara fanatik akan suatu ideologi, kata-kata provokatif, dan tidak didukung oleh informasi atau fakta aktual," kata Sudirman.
Sementara, Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, menekankan komitmen pemerintah dalam upaya peningkatan literasi digital.
Baca juga: DPR Ingatkan Pentingnya Literasi Digital Soal Perlindungan Data Pribadi Jelang Pemilu 2024
"Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika, melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, berkomitmen untuk terus menyelenggarakan inisiatif dan program literasi digital sebagai dukungan upaya berkelanjutan," ujar Pangerapan.
Webinar ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara menghadapi tantangan hoaks, terutama di tahun Pemilu.
Dengan literasi digital yang kuat, diharapkan masyarakat dapat lebih cerdas dalam menilai informasi, memutus rantai penyebaran hoaks, dan menjaga integritas informasi di era digital.
Seluruh peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam memerangi hoaks. Serta menciptakan ruang digital yang bersih, dan mendukung Pemilu yang berintegritas serta damai.
Terkini Lainnya
Pemilu 2024
Hal ini untuk mencegah penyebaran hoaks, terutama dalam konteks Pemilu 2024.
MK Jawab Kekhawatiran Kecurangan Pemilu Sulit Dibuktikan di Sengketa Pilkada 2024
Pemilu 2024
BERITA REKOMENDASI
KASN Terima Laporan 464 ASN Tak Netral di Pemilu 2024
BERITA TERKINI
berita POPULER
5 Kantor KPU Rusak Berat Jelang Pilkada 2024, Ada yang Tempati Gudang Hingga Kontrak Ruko
PKB Belum Pasti Dukung Anies usai PKS Usung AMAN di Pilkada DKI Jakarta 2024
PKB Sebut Sohibul Iman Tidak Perkuat Suara Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
PKS: Anies Harus Gabung PKS jika Ingin Pilih Cawagub Sendiri di Pilkada DKI Jakarta 2024
PKS Deklarasi Dukung AMAN, PKB Berpikir Ulang Dukung Anies di Pilkada Jakarta