Parisada Hindu Dharma Indonesia dan 9 Organisasi Keagamaan Hindu Gelar Doa Pemilu Damai - News
Laporan wartawan News, Glery Lazuardi
News, JAKARTA - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) dan sembilan organisasi keagamaan Hindu melaksanakan Santih Puja, doa serentak di seluruh Indonesia untuk mendoakan pemilu damai.
Sembilan organisasi keagamaan Hindu tersebut adalah Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Prajaniti Hindu Indonesia, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN), Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI), Perkumpulan Dosen Hindu Indonesia (DHI), Perkumpulan Acarya Hindu Nusantara (Pandu Nusa), dan Perkumpulan Pendidik Pasraman Indonesia (P3I).
Santih Puja ini dilaksanakan untuk mendoakan agar Pemilu 2024 (Pileg 2024 dan Pilpres 2024) yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 berlangsung dengan lancar, aman, damai dan menghasilkan pemimpin nasional yang mampu menjalankan Dharma (kebenaran).
Ketua Umum Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) sekaligus sebagai Ketua Panitia Pelaksana Santih Puja Pusat dalam sambutannya mengatakan Santih Puja ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, diantaranya Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan beberapa daerah lainnya termasuk kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Santih Puja serentak ini juga disiarkan secara virtual.
Untuk Santi Puja Pusat sendiri dilaksanakan di Pura Aditya Jaya Rawamangun dan diikuti oleh 300 orang.
“Ini adalah wujud perhatian dan komitmen umat Hindu Indonesia dalam mendukung pemilu damai," kata Pinandita Gede Pastika, Kamis (8/2), kepada wartawan.
Baca juga: Tolak Provokasi yang Dapat Memecah Bangsa, Forum Rektor Indonesia Serukan Pemilu Damai
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa Umat Hindu Indonesia berkomitmen mendukung pelaksanaan pemilu pada 14 Februari mendatang.
“Umat Hindu menyadari dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan terikat dengan Dharma Agama dan Dharma Negara. Berdoa kepada Hyang Widhi adalah wujud Dharma Agama, sedangkan ikut berpartisipasi menggunakan hak pilih serta menjaga pemilu damai adalah wujud Dharma Negara. Keduanya perlu dilaksanakan sebagai hak dan juga kewajiban warga negara," tandas Wisnu Bawa Tenaya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh unat Hindu di Indonesia untuk tetap menjaga dan mendukung pelaksanaan pemilu yang jurdil dan damai.
"Kami menghimbau seluruh umat Hindu di Indonesia untuk berpartisipasi mendukung pelaksanaan pemilu yang Luber, Jurdil dan damai," ungkap Wisnu Bawa Tenaya.
Doa Santih Puja dilaksanakan dengan melantunkan Puja Tri Sandya, Panca Sembah, dan japam mengulang-ulang Gayatri Mantram sebanyak 33 kali.
Menjelang akhir acara, hadir Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.
Pada kesempatan tersebut Kapolres mengapresiasi komitmen umat Hindu untuk mengawal pemilu damai.
“Kami percaya umat Hindu adalah umat yang taat, baik dalam ibadah maupun taat hukum," ujar Nicolas.
Terkini Lainnya
Pemilu 2024
Ia juga menghimbau kepada seluruh unat Hindu di Indonesia untuk tetap menjaga dan mendukung pelaksanaan pemilu yang jurdil dan damai.
Didukung KIM, Kaesang-Jusuf Hamka Disebut Bakal Jadi Penantang Kuat Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta
Pemilu 2024
BERITA REKOMENDASI
Perludem Soroti Masih Rendahnya Keterwakilan Perempuan di Legislatif
Megawati: Bukti Kecurangan TSM Pemilu 2024 Ada, Tapi Diumpetin
BERITA TERKINI
berita POPULER
AHY Serahkan Surat Rekomendasi Dukungan Demokrat Untuk 60 Calon Kepala Daerah, Ada Marshel Widianto
Daftar 4 Parpol Dukung Riza Patria-Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024
Cak Imin Enggan Terlibat Langsung terkait Sosok Calon Kepala Daerah, Semua Diurus Desk Pilkada
Lawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Pengamat Nilai Koalisi PDIP-Gerindra Berpotensi Terwujud
Pengamat Sebut Kaesang di Pilkada Jakarta Sudah Tutup Buku, Pilihan Rasionalnya di Jawa Tengah