androidvodic.com

Peneliti: Dalam Sejarah Pemilu Tak Pernah Hasil Quick Count Berbanding Terbalik Dengan Real Count - News

Laporan Reporter News, Rizki Sandi Saputra

News, JAKARTA - Peneliti dari Lembaga Survei Indikator Politik Bawono Kumoro menyampaikan, sejatinya tidak pernah terjadi dalam sejarah Pemilu di Indonesia hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berbanding jauh dengan hasil quick count lembaga survei.

Kata dia, sebagian besar hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan lembaga survei itu mendekati dengan hasil pemilu yang diputuskan KPU RI.

Pernyataan itu disampaikan Bawono merespons soal melejitnya perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam real count sementara KPU RI.

"Dalam sepanjang sejarah perhelatan pemilu secara langsung di Indonesia dari 2004 sampai 2024 dengan sepanjang ratusan Pilkada di Indonesia itu belum pernah terjadi hasil quick count dari lembaga survei kredibel gitu ya yang masuk dalam asosiasi persepi perhimpunan survei opini publik, hasil quick count mereka itu berbanding terbalik dengan hasil real count KPU di akhir, itu belum pernah terjadi," kata Bawono dalam sambungan telepon kepada Tribunnews, Senin (4/3/2024).

Bawono lantas membeberkan proses kerja lembaga survei melakukan quick count dengan cara kerja KPU RI menghitung real count atau rekapitulasi suara.

Dalam quick count, kata dia, lembaga survei memiliki tim yang diterjunkan langsung ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dijadikan sampel dan mencatat langsung perolehan suara di lokasi tersebut.

Baca juga: Peneliti Indikator Politik Sebut Akan Terjadi Kontroversi Hebat di Publik Jika PSI Lolos Parlemen

"Diterjunkan ke TPS sampel itu dan (tim) mencatat langsung dari TPS ketika selesai dihitung, dikirim melalui data center kami di Jakarta melalui program statistik sehingga tersaji data quick count keseluruhan setelah masuk 100 persen dari keseluruhan sampel TPS," kata dia.

Sementara, kalau KPU RI dalam melakukan hitungan real count, mereka melakukannya secara berjenjang mulai dari tingkat RT/RW, Kecamatan, Provinsi hingga Pusat.

Baca juga: Lima Caleg PSI yang Berpeluang Jadi Anggota DPR RI Jika Partai Mereka Lolos Ambang Batas Parlemen

Dalam kondisi ini, kata Bawono, rentan terjadi pergeseran suara yang kerap disebut oleh publik itu sebagai kecurangan.

"Tingkatan berjenjang ini kan berpotensi mendapatkan error kan yang kalau dalam bahasa orang kebanyakan adalah potensi kecurangan berubah bergeser suara dan sebagainya," kata dia.

"Jadi anda bisa menilai sendiri seperti apa real count dan quick count," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat