androidvodic.com

Pengamat: Gusti Bhre Harus Pertimbangkan Dampaknya Jika Nekat Maju Pilkada Solo - News

News - Muncul pro dan kontra di tengah isu majunya penguasa Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X dalam Pemilihan Wali Kota Solo (Pilwakot Solo).

Belakangan, tersiar kabar keluarga Mangkunegaran keberatan jika pemimpin yang dikenal dengan sapaan Gusti Bhre itu maju dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024 pada November mendatang.

Namun, di sisi lain gelombang dukungan juga muncul bersamaan dengan gejolak penolakan Gusti Bhre menjadi calon wali kota Solo.

Dari kacamata sosiolog, Rezza Akbar, peristiwa ini menjadi hal yang biasa ketika seorang figur dicalonkan atau maju dalam pesta demokrasi.

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) ini menggaris bawahi, Gusti Bhre memiliki pekerjaan rumah jika nantinya kukuh untuk maju menjadi calon wali kota pada Pilkada Solo.

Presiden Joko Widodo (kiri) memberi ucapan selamat atas pengukuhan Gusti Pangeran Hario (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunegara X di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022) siang. Pengukuhan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai KGPAA Mangkunegara X berlangsung di Pura Mangkunegaran pada Sabtu pagi melalui prosesi adat Jumenengan Dalem, menggantikan kepemimpinan Mangkunegara IX yang mangkat pada 13 Agustus 2021 lalu. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Lukas
Presiden Joko Widodo (kiri) memberi ucapan selamat atas pengukuhan Gusti Pangeran Hario (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunegara X di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022) siang. Pengukuhan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai KGPAA Mangkunegara X berlangsung di Pura Mangkunegaran pada Sabtu pagi melalui prosesi adat Jumenengan Dalem, menggantikan kepemimpinan Mangkunegara IX yang mangkat pada 13 Agustus 2021 lalu. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Lukas (Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Lukas)

Satu analisisnya sebagai pengamat sosial adalah efek domino yang nantinya berimbas kepada Pura Mangkunegaran.

Yakni masuknya politik eksternal ke dalam lingkungan Mangkunegaran yang berpotensi menimbulkan kericuhan.

Hal ini disebutnya seperti yang terjadi pada Keraton Kasunan Surakarta (Keraton Solo). Dan Gusti Bhre menurutnya harus memikirkan hal tersebut. Keutuhan Pura Mangkunegaran harus menjadi perhatian utama.

"Kekhawatiran karena apa yang terjadi pada Keraton Surakarta menjadi pelajaran semua keraton-keraton di Jawa. Pada akhirnya kekisruhan internal akan sangat mungkin terjadi ketika masuknya politik eksternal ke dalam lingkungan keraton," jelasnya pada Selasa (9/7/2024).

"Ada kekhawatiran yang benar-benar murni dan nyata dari pihak (keluarga) Mangkunegaran, takutnya nanti akan terseret dalam situasi yang sama seperti kasunanan."

Kemudian, lanjut Rezza Akbar, pengaruh penguasa dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan klan politiknya sungguh besar dan disinyalir memiliki hubungan baik dengan keluarga Pura Mangkunegaran.

Baca juga: Airlangga Hartarto: Golkar Siapkan Putri Akbar Tandjung di Pilkada Solo

Demikian bisa dilihat dengan mata telanjang berbagai kegiatan-kegiatan event kelas internasional hingga resepsi Kaesang Pangarep-Erina Gudono pada 2022 lalu di istana kadipaten Mangkunegaran.

Bagi Rezza Akbar, pengaruh tersebut bisa berdampak negatif kepada Gusti Bhre.

"Mangkunegaran sadar betul apabila Gusti Bhre maju dalam Pilwakot sebagai konstentan yang membawa bendera Pak Jokowi dan klan politiknya, kemungkinan akan jadi."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat