androidvodic.com

IKA Unhas Gagas Gerakan Menanam Manggis - News

News, JAKARTA - Pada momen Halal Bi Halal dan Reuni Nasional IKA UNHAS di Hari Sabtu,22 Agustus 2015 akan diselenggarakan pula pencanangan Gerakan Menanam Manggis yang dihadiri oleh Ketua IKA Unhas dan Wakil Presiden Republik Indonesia HM.Jusuf Kalla. Lantas, kenapa Manggis?

Ada banyak alasan mengapa tanaman Manggis yang menjadi usulan pohon yang akan dikampanyekan pada acara Halal Bil halal dan Reuni Nasional 2015.

Titien Syukur, Ketua Panitia Pelaksana Reuni Nasional IKA Unhas, mengatakan "Demam buah Manggis” yang melanda berbagai belahan dunia didasari oleh hasil riset medis dari dunia kedokteran di Jepang dan US yang menemukan dahsyatnya efek pengobatan kandungan buah Manggis bagi kesehatan, sehingga terjadi ledakan permintaan dari dunia Farmasi dan Makanan sehat.

Dimana manggis dianggap “Buah Obat” karena terbukti dapat mengurangi risiko Kanker , Inflamasi , alergi dan penyakit orang modern lainnya seperti Diabetes.

"Konon kandungan antioksidan , antijamur , sifat antibakteri dapat membantu dalam melindungi tubuh terhadap berbagai penyakit kesehatan serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh bahkan bagi penderita HIV dan juga para manula," kata Titien dikutip News dari situs IKA-Unhas, Rabu (20/8/2015).

Permintaan ekspor buah Manggis yang terus meningkat sehingga Manggis adalah primadona ekspor buah yang menjadi andalan Indonesia dan diperebutkan khususnya oleh pasar Eropa, US dan Jepang. Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengolahan dan Pengembangan Hasil Pertanian (PPHP) Kemtan, tahun 2013 volume ekspor Manggis mencapai 20.168 ton.

Ekspor manggis mencapai 25.101 ton di tahun 2014, bahkan Selandia Baru yang sudah lebih satu dasawarsa menutup keran import buah dari Indonesia, di tahun 2014 Manggis Selandia Baru berhasil mengimpor kurang lebih 15 ton Manggis Indonesia. Hal ini merupakan peluang bagi peningkatan devisa Indonesia.

Peluang permintaan dunia akan buah Manggis banyak yang terlewatkan karena kondisi pertanaman Manggis sendiri, dimana jumlah pohon Manggis yang tersebar di Indonesia cukup terbatas. Pada umumnya tanaman manggis yang produktif sudah tua berumur lebih dari 100 tahun dan warisan dari orang tua pemilik yang terdahulu. Sedangkan, peremajaan tanaman baru dilakukan akhir tahun 1990-an. Sebagian besar tanaman manggis merupakan tanaman pekarangan, kebun campuran, dan ditanam pada daerah perbukitan/hutan.

Pemeliharaan tanaman relatif tidak ada, saat ini biasanya petani hanya menunggu panen Manggis dari pohon warisan keluarga mereka. Akibatnya, kondisi ini membuat para eksportir buah Manggis kelabakan dalam memenuhi permintaan pasar. Informasi dari IPB Bogor, bahwa Para eksportir buah Manggis membuat data based setiap pohon Manggis dari rumah ke rumah demi memenuhi permintaan pasar.

“Pada Halal Bil Halal dan Reuni Nasional 2015 IKA Universitas Hasanuddin diharapkan mengawali komitmen bersama Ikatan Alumni Unhas untuk mengkampanyekan Gerakan 3M (Mari Menanam Manggis), yang dimulai oleh para alumni yang hadir di acara Halal Bil Halal dan Reuni nasional 2015 dan diteruskan kepada seluruh alumni lainnya,”ungkap Titien Syukur.

“IKA Unhas juga mengharapkan kesediaan Ibu Rektor Universitas Hasanuddin untuk meneruskan kampanye ini kepada calon alumni Universitas Hasanuddin yang akan tamat untuk berkomitmen dan mengkampanyekan menanam buah Manggis, di rumah masing-masing, sekaligus penanda kenangan saat mereka meninggalkan almamater menuju dunia kerja nyata," kata Titien.

Dimohon dukungan Bapak Wakil Presiden agar gaung kampanye 3M ini dapat lebih meluas ke tingkat nasional. Target dalam 5 tahun kedepan, kebutuhan Manggis di Indonesia dapat terpenuhi, dan di inisiasi oleh IKA Universitas Hasanuddin di acara Halal Bil Halal dan Reuni Nasional 2015. Diharapkan gerakan 3M ini akan berdampak positif kepada masyarakat,” lanjutnya lagi.

Agar program kampanye 3M ini berkelanjutan, maka IKA Universitas Hasanuddin kemudian akan membentuk tim permanen untuk meyakinkan tercapainya target minimum fund raising untuk mengadakan pohon Manggis untuk 5 tahun kedepan sejumlah 100 ribu pohon.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat