androidvodic.com

News, JAKARTA - Pengamat politik, Sugiyanto merasakan suasana menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2017, mulai panas.

Yang menarik, sejumlah partai seperti PKS, PPP dan Demokrat belum menentukan pilihan. Padahal, PKS yang pernah dominan di Jakarta memiliki kader hebat dan muda, salah satunya yang sering muncul di media adalah Idrus.

Namun Sugiyanto memahami bahwa PKS dan partai lain di luar PDIP belum menentukan sikap itu lantaran masih menunggu keputusan partai besutan Megawati.

Jika PDIP mendukung salah satu calon di luar Ahok, maka PKS, Demokrat, PPP dan PAN juga PKB kemungkinan besar akan merapat ke PDIP.

Demikian pula sebaliknya, jika PDIP memutuskan untuk mendukung Ahok maka PKS, Demokrat dsb akan siap-siap mendukung calon lain untuk diusung melawah pertahana.

"Hitung-hitungan seperti itu. PKS, Demokrat, PAN, PPP dan PKB masih menunggu keputusan PDIP," ungkap Sugiyarto.

Dari hasil survei beberapa waktu lalu, elektabilitas Ahok menurun tajam. Hal ini menjadi sinyal baik bagi partai yang tidak suka terhadap pertahana.

Oleh karena itu, ada beberapa calon alternatif, misal Yusril Ihza Mahendra yang elektabilitasnya naik tajam. Bisa saja Yusril dipasangkan dengan kader PKS, PPP, Demokrat, atau PKB.

Sebagai contoh, pasngan alternatif yang perlu dipertimbangkan adalah Yusril - Syaifullah, atau Yusril - Idrus (PKS) , atau bisa juga Rizal Ramli - Syaifullah atau Rizal Ramli - Idrus (PKS) atau yang lainnya. Bahkan bisa juga keduanya dipasangkan dengan Sandiaga Uno.

"Mana yang lebih baik," katanya.

Namun, jika PDIP mengusung Risma, maka partai-partai itu akan otomatis mendukung PDIP.

"Kita lihat saja nanti, bagaimana hasilnya," tandas Sugiyanto.

Sikap PKS sendiri seperti disampaikan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, tidak mendukung Basuki Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 bukan karena pertimbangan suku, ras, dan agama alias SARA.