androidvodic.com

Soal Perseturuan Buwas-Mendag, Bamsoet: Selesaikan di Kamar Tertutup - News

News, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyayangkan perseturuan yang terjadi antara Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas) dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita soal impor beras.

Ia mengatakan seharusnya permasalahan yang terjadi harus diselesaikan secara internal.

"Kita menyayangkan di pemerintahan sendiri terjadi beda pendapat terbuka. Lebih arif diselesaikan di kamar tertutup, buka-bukaan data, keluar bersikap satu suara. Itu harapan kami," ujar Bamsoet, sapaan akrabnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu menuturkan jika seharusnya para pemimpin lembaga negara memberikan ketenangan di tengah persiapan menuju pesta demokrasi 2019.

Baca: Budi Waseso: Jangan Jadi Pengkhianat Bangsa!

DPR pun, menurutnya, telah berusaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif, tidak menimbulkan kegaduhan yang memicu ketegangan.

Untuk menyelesaikan perseturuan tersebut, Politisi Partai Golkar itu mengimbau komisi di DPR yang terkait mengundang kedua pimpinan lembaga itu.

"Kami saja di DPR sedang berusaha semaksimal mungkin dan sepuluh fraksi yang ada, 560 anggota kita berusaha tidak timbul gesekan yang berarti dan tetap kondusif," ujar Bamsoet.

"Saya hanya bisa mengimbau saya minta Komisi terkait IV dan VI mengundang kedua pimpinan lembaga itu. Yang paling penting adalah bahwa seharusnya para pimpinan lembaga memberikan ketenangan kepada masyarakat," tandasnya.

Sebelumnya, Buwas sempat memberikan suara berbeda terkait impor beras.

Menurutnya, pemerintah lewat Kementerian Perdagangan tak perlu lagi mengimpor beras di paruh kedua tahun ini lantaran ketersediaan pasokan beras di gudang Bulog masih sekitar 2,4 juta ton.

Selain itu, Buwas juga menganggap impor beras tak perlu dilakukan lantaran Bulog tak memiliki tempat lagi untuk menampung pasokan beras dari impor.

"Perintah kemarin dari Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Perdagangan bahwa kami harus impor 1 juta ton, tapi kami mau taruh di mana beras itu? Kecuali Menteri Perdagangan menyiapkan gudang atau kantornya beliau mau dipakai jadi gudang beras, itu baru saya akan impor," ucap Buwas, Rabu (19/9/2018). 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat