androidvodic.com

Senin Besok, Komisi VIII dan Menteri Agama Bahas Nasib Jemaah Umrah dan Haji - News

Laporan Wartawan News, Seno Tri Sulistiyono

News, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang menyebut pemerintah Indonesia harus menyiapkan langkah menyikapi penghentian sementara ibadah haji oleh otoritas Arab Saudi, sebagai upaya pencegahan virus corona (Covid-19).

Hal tersebut ditakutkan berdampak kepada kegiatan haji yang akan berlangsung pada Juni 2020.

"Senin, pimpinan Komisi VIII akan berbincang dengan Menteri Agama, apakah di DPR atau di luar DPR, nanti diputuskan karena sekarang dalam posisi reses," ujar Marwan saat dihubungi, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Marwan menyebut, keputusan penangguhan visa umrah dapat dipahami dengan baik sebagai pencegahan penyebaran virua corona.

Baca: Pasien Terjangkit Virus Corona Diisolasi, Bagaimana Mereka Komunikasi dengan Keluarga?

Baca: Antisipasi Virus Corona, Karyawan Microsoft Dibolehkan Kerja dari Rumah

Baca: Antisipasi Virus Corona, Simak Informasi dari Menteri Luar Negeri Soal Pelarangan Masuk Indonesia

Tetapi, hal tersebut harus dibicarakan dengan pemerintah Arab Saudi, mengingat pelaksanaan ibadah haji tinggal tiga bulan lagi.

"Ini harus dirundingkan dan besok Senin akan mendiskusikan langkah-langkah apa yang harus dilakukan," ujarnya.

Jika virus corona tidak mereda, kata Marwan, pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi perlu menyiapkan infrastruktur yang mampu menditeksi jemaah terkena virus corona.

"Misalnya, Indonesia membangun infrastruktur. Sebelum berangkat, dipastikan dulu jemaah itu tidak suspec (corona). Apakah bentuknya nanti diperiksa dua minggu dulu, baru diberangkatkan, jadi yang berangkat tidak suspec," tutur Marwan.

Politikus PKB itu pun menyebut pemerintah Indonesia dapat mendesak pemerintah Arab Saudi untuk membuka pintu, jika pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci ditutup seperti kegiatan umrah saat ini.

"Kalau kita sudah membangun infrastruktur dan bisa memastikan, bahw jemaah yang akan berangkat tidak kena virua corona. Boleh kita mendesak pemerintah Arab Saudi," tuturnya.

"Karena membatalkan satu pelaksanaan ibadah haji, rentetan persoalan kebelakang luar biasa. Daftar tunggu begitu hebat, kemudian pelaksanaan ibadah haji 2020 juga sudah dibelanjakan juga," sambung Marwan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat